PENDAHULUAN
Latar Belakang. Di dunia ini dipenuhi oleh organisme makhluk hidup baik organisme uniseluler maupun multiseluler. Semua organisme tersebut melakukan aktivitas hidupnya sehari-hari dengan tujuan untuk melangsungkan aktivitas hidupnya agar tidak punah atau mati. Namun tak sadar bahwa semua aktivitas itu dapat berjalan karena atau akibat fungsi apa yang dinamakan dengan sel. Sel merupakan satuan struktural dan satuan fungsional suatu makhluk hidup atau juga dapat dikatakan bahwa sel adalah sumber dari segala kehidupan.
Sejak ditemukannya mikroskop sederhana oleh Antonio Van Lauwen Hock sejak abad ke-17 barulah banyak para ahli mulai memusatkan perhatiannya pada sel. Pada tahun 1665, Robert Hooke menyatakan bahwa tampaknya ada petak-petak atau bintik-bintik kecil seperti sarang lebah. Petak-petak tersebut selanjutnya disebut sel. Jadi istilah sel pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke.
Setelah penemuan Robert Hooke,beberapa ahli yang hidup setelah zamannya melakukan penyelidikan terhadap sel. Sehingga muncullah teori-teori tentang sel oleh para ahli tersebut. Matthias Schleiden (1804-1881) dan Theodor Schwann (1810-1882) menyatakan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup. Ia menyatakan pengamatan berulang kali terhadap sel pada jaringan tumbuhan dan jaringan hewan dengan mikroskop, kemudian menyatakan bahwa semua makhluk hidup disusun atas sel. Selanjutnya max Schullze (1825-1874) dan Thomas H. Huxley (1825-1895) menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan satuan fungsional makhluk hidup. Selanjutnya Rudolfh Virchow (1958) menyatakan bahwa sel merupakan satuan reproduksi makhluk hidup. Karena terjadinya pembelahan dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya atau omnis cellula-cellula. Selanjutnya ada juga teori yang menyatakan bahwa sel merupakan satuan hereditas mahkluk hidup. Teori ini lahir setelah hidup diketahui bahwa susunan kromosan dalam sel mahkluk hidup selalu sama juga pada keturunannya.
Setelah ditemukan mikroskop electron barulah bagian 24 sel yang sangat kecil sekalipun dapat diselidiki. Secara umum sel terdiri atas membran plasma sintoplasma, nucleus dan organel-organel yang masih 24 mempunyai fungsi khusus dan secara bersama-sama membentuk sistem yang kompak. Membrane plasma merupakan selaput halus yang melingbungi setiap sel. Biasanya disebut juga membrane sel. Sitoplasma merupakan protoplasma yang terdapat diluar nucleus atau mahkluk hidup sel. Didalam sitoplasma terkandung 24 sel yang mempunyai struktur dan fungsi tertentu sehingga membentuk suatu system yang kompak organel 24 tersebut tidak lain adalah Retikulum endoplasma, Ribosom, badan mikro, kompleks, golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas, mikrotubulus, mikro filament, vakuola dan sintrosom yang merupakan masalah penting yang akan di bahas dalam penyusunan dalam makalah ini.
Tujuan penyusunan makalah : untuk mengetahui bentuk –bentuk atau bagian 24 dari organel sel
untuk mengetahui fungsi dari organel-organel tersebut.
Kegunaan penyusunan makalah
sebagai suatu syarat untuk memperoteh nilai tugas individu pada mata kuliah biologi umum.
sebagai suatu wawasan untuk daya pikir penyusun sendiri
sebagai imformasi bagi pembaca.
Perumusan masalah Dalam penyusunan makalah ini penyusum mengagkat suatu masalah penting yang perlu dibahas dalam makalah ini. Masalah tersebut tidak lain adalah “ Apa sajakah bagian dari organel-organel sel serta fungsi dari organel-organel tersebut” ?
Ruang lingkup Dengan keterbatasan waktu, Biaya, Buku referensi serta kemanpuan yang di miliki, oleh isi dari makalah ini hanya menbahas mengenai organel-organel sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.
Organel-organel sel merupakan bagian-bagian dari sel yang melakukan suatu fungsi tersendiri dapat bekerja sama dalam suatu sistem kompak/dalam suatu sistem kehidupan.
Menurut Taryono TS,dkk menyatakan didalam Sitoplasma terkandung sitosol berupa koloid dan organel-organel sel. Organel-organel sel tersebut diantaranya, Retikulum endoplasma, Ribosom, kompleks golgi, Badan mikro, lisosom, mitokondria, kloroplas, mikrotubulus, dan mikrofilamen.Dalam aktivitas hidup suatu tumbuhan organel-organel tersebut bekerja sama menbentuk suatu yang kompak.
Rudolfh Virchow (1958) menyatakan bahwa sel merupakan satuan reproduksi makhluk hidup. Karena terjadinya pembelahan dari sel-sel yang sudah ada sebelumnya atau omnis cellula-cellula. Selanjutnya ada juga teori yang menyatakan bahwa sel merupakan satuan hereditas mahkluk hidup. Matthias Schleiden (1804-1881) dan Theodor Schwann (1810-1882) menyatakan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup. Ia menyatakan pengamatan berulang kali terhadap sel pada jaringan tumbuhan dan jaringan hewan dengan mikroskop, kemudian menyatakan bahwa semua makhluk hidup disusun atas sel.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organel-organel sel merupakan bagian-bagian dari sel yang terdapat didalam sitoplasma-organel-organel tersebut bekerja sama untuk menbentuk suatu sistem kehidupan.Seperti sistem perpanasan, sistem transportasi atau pengangkutan, sistem reproduksi/perkembangbiakan, dll.
B. Bentuk organel-organel sel (bagian-bagian organel sel). Organel-organel sel terdiri atas, Retikulum endoplasma, Ribosom,badan mikro, kompleks golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas, mikrofilamen, dan mikrotubulus,
B.I. Retikulum endoplasma . Organel ini hanya ditemukan hampir setiap sel yang berperan aktif dalam sintesis protein. Retikulum endoplasma merupakan sistem menbran yang menbentuk salinan rongga-rongga, berhubungan dengan menbran nukleur. Ada dua macan Retikulum endoplasma, yaitu Retikulum endoplasma granuler yang banyak mengikat ribosom dan retikulum endoplasma granuler yang terdiri atas menbran-menbran saja.
B.2. Ribosom Organel ini terdapat pada semua sel, umumnya terikat pada retikulum endoplasma, ada pula tersebar dalam sitoplasma, atau menbentuk kelompok-kelompok ribosom juga terdapat dalam nukleus plastida dan mitokondria. Ribosom merupakan partika ribonu kleoprotein (mengandung RNA dan protein) yaang terdiri atas dua subonut berbentuk hampir bulat yang bergabung berbentuk suatu untuk penghasil protein. Ribosom dihasilkan dalam nukleus dan masuk ke sitoplasma dimana protein dihasilkan secara aktif. Dalam sintesis protein, Ribosom bergabung membentuk poliribosom atau polisom.
B.3. Badan Mikro Merupakan organel berbentuk membulat atau seperti mangkuk yang berselaput membram tunggal, dan mempunyai hubungan dengan retikulum endoplasma. Badan mikro mengandung enzim-enzim oksidatif dan mempunyai peranan penting dalam proses biokimia. Ada dua macam mikrobody, yaitu periksisom dan glikosisom dan periksisom terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan mengandung enzim katalase, berperan dalam perubahan lemak menjadi karbon dan dalam perubahan purin, serta sistesis asam dan foto respirasi. Glioksisom menghasilkan enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme lemak.
B.4. Kompleks Golgi Terdapat pada semua sel hewan kecuali sperma dewasa dan sel darah merah. Pada tumbuhan dikenal dengan nama diktiosom pertama kali ditemukan pada tahun 1898 oleh Camille Golgi, seorang ahli sitologi dari Italia. Kompleks golgi berupa kantung-kantung pipih yang bertumpuk yang terikat dalam suatu membram. Bagian tertentu dari kantung-kantung ini dapat membesar membentuk vesikel. Kompleks golgi merupakan tempat penimbuhan sementara zat-zat yang disekreasikan oleh sel zat-zat tersebut, yaitu dan zat-zat lain sebenar tidak sintesis dalam kompleks golgi, melainkan dalam rotikulum endoplasma selanjutnya ke dalam zat-zat tersebut ditambahkan glikosilat . selain itu kompleks golgi merupakan tempat sintesis polisakarida seperti musin, selusa yang merupakan bahan penting dalam pembentukan dinding sel tumbuhan. Dalam proses sekreasi, vertikal yang penuh dengan sekret mula-mula bergerak menuju membran sel, selanjutnya membran vertikal akan bersatu Dengan membran plasmadan sekret dibebaskan.
B.5. Lisosom Organel ini hanya dibentuk dalam sel hewan memepunyai struktur yang agak bulat dengan draketer 1,5 km, dibatasi oleh membran tunggal. Lisosom dihasilkan oleh kompleks Golgi yang penuh protein mengandung enzim-enzim pemecah polisakharida, lipid, Asam nukleat dan pemecah berbagai protein rusaknya membran lisosom menyebabkan merembesnya enzim keluar dan menyebabkan lisisnya sel.
B.6. Mitokondria. Merupakan organel berbentuk bulat, batang atau benang. Tiap mitokondria mempunyai membran rangkap dimana membran luarnya, luarnya lincin, sedangkan membran dalam membentuk lipatan-lipatan kedalam yang disebut krista.
Krista mengandung enzim untuk sistem transmister elektron yang sangat penting dalam mengubah potensial bahan makanan menjadi energi yang berguna bagi aktivitas sel. Sedangkan matriks mitokondrian mengandung enzim tertentu yang penting daur krebs.
Mitokondria pertama kali ditemukan tahun 1400 oleh R. Altman, ahli sitologi dari Jerman.
B7. Kloroplas Merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan, organel yang berbentuk cakrn dengan diameter 5-8km tebal2-4km, mempunyai membran rangkap. Didalam kloroplas terdapat dua komponem, yaitu sitem membran yang berupa kantung pipih yang direbut tilakoid dengan matriks yang tersebut stroma. Pada tumbuhan tingkat tinggi tilakoid terdiri atas grana yaitu tumpukan tilakoid berbentuk cawan dengan stroma tilakoid. Kloroplas mengandung krofil, karoten,dengan yantrofil. Ada dua macam klorofil, yaitu a (C55H72O5NaMg + H2O) berwarna hijau karibuan dengan klorifil b (C55H70C6NaMg) bernawa hijau kekuninggan, sedangkan karoten (CaOH56) berwarna hingga dengan Yantrofil (C40H56 O2) berwarna kuning. Kloroplas juga mengandun DNA(asam deoksirinukleuls) klorofil mempuyai kemampuan untuk menangkap cahaya matahari sehingga memunkingkan terjadinya proses fotosintesis.
B.8. Mikrotubulus Merupakan organel berbentuk selinder yang terdapat pada sel-sel eukariotik. Mikrotubulus dibentuk oleh protein tubulin dan berperang dalam gonakan-gonakan soluler misalnya gonakan keromoson pada waktu pembelahan sel kareng dapat berbentuk gelendong pembelahan. Mikrotubulus merupakan komponen fragmoplas yang berperang dalam bentuk dinding sel.
Dari suatu percobaan menggunakan kolkisin yang berakibat rusaknya mikrotubulus ternyata menghasilkan perkembangan dinding sel yang abnormal mikrotubulus juga merupakan komponen struktural yang penting dan silia dan flagela.
B.9. Mikrofilamen Merupakan organel yang tersusun dari benang-benang protein yang berdiameter sekitar 7nm dan berperan sebagai penunjang struktur dan pengerakan sel. Mikrofilamen merupakan ciri yang penting bagi sel yang dapat berpindah-pindah dan berubah bentuk. Protein menyusun mikrofilamen pada sel-sel otot kerangka adalah aktin dan rerosin.
C. Fungsi organel-organel sel. Adapun fungsi dari organel-organel sel antara lain :
Retikulum Endoplasma
Berfungsi sebagai : - Tempat melekatnya ribosom ,- Membantu sistem sirkulasi dalam sel dan transpor antar sel.
Ribosom Berfungsi sebagai tempat terjadinya stintesis protein
Badan Mikro Berfungsi sebagai sebagai enzim yaitu : - Mengubah lemak menjadi karbohidrat ,- Mensintesis asam amino dan fotorespirasi
Kompleks golgi Berfungsi sebagai : - Sebagai tempat penimbunan sementara zat-zat yang disekresiKan oleh sel.,- Sebagai tempat sintesis polisakarida, seperti musim, juga selulosa yang merupakan bahan penting dalam pembentukan dinding sel tumbuhan.
Lisosom. Berfungsi sebagai : - Melakukan fungsi imunitas seperti limfosit dan monosit yang mempunyai kemampuan fagositosis - Menghidrolisis makromolekul di dalam sel yaitu enzim pemecahpolisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat dan pemecah berbagai protein.
Mitokondria. Berfungsi sebagai : - Mengubah energi potensial dalam bahan makanan menjadi energi yang berguna bagi aktivitas sel,- Fungsi utama melepas energi yang secara biologis berguna sebagai pembangkit tenaga.
Kloroplas Berfungsi sebagai : - Tempat berlangsungnya proses fotosintesis karena mempunyai kemampuan menangkap cahaya matahari.
MikrotubulusBerfungsi sebagai :
- Berperan dalam gerakan-gerakan seluler
- Gerakan kromosom pada saat pembelahan sel
- Berperan dalam pembentukan dinding sel
- Gerakan kromosom pada saat pembelahan sel
- Berperan dalam pembentukan dinding sel
MikrofilamenBerfungsi sebagai : - Berperan dalam menunjang pergerakan sel
D. Perbedaan sel Hewan dan Tumbuhan
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki beberapa kekhususan yang tidak ditemukan pada sel hewan. jika kamu perhatikan beberapa jenis hewan, baik invertebrate maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan untuk berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnnya. Seekor harimau dengan sangat lentur berlari kencang mengejar mangsanya. Hal tersebut karena struktur satuan penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku.
Tumbuhan sama sekali tidak mampu melakukan pergerakan dan bersifat menetap serta kaku. Perbedaan ini jelas menggambarkan bahwa komponen penyusun sel pada tumbuhan berbeda dengan penyusun sel pada hewan, tumbuhan mampu menghasilkan atau mensintesis makanan sendiri, sedangkan hewan sama sekali tidak mampu. Hal ini membuktikan bahwa komponen sel tumbuhan berbeda dengan hewan.
1. Dinding Sel Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan, sehingga sel tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel hewan.
Dinding sel tumbuhan banyak tersusun atas selulosa, suatu polisakarida yang terdiri atas polimer glukan (polimer glukosa). Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat berdiri tegak melawan gravitasi bumi.
Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:
a. Hemiselulosa Hemiselulosa merupakan polisakarida
yang tersusun atas glukosa, xilosa, manosa dan asam glukoronat. Di
dalam dinding sel, hemiselulosa berfungsi sebagai perekat antar
mikrofibril selulosa.
b. Pektin Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.
b. Pektin Pektin merupakan polisakarida yang tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat.
c. Lignin Lignin hanya dijumpai pada dinding sel yang dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel tumbuhan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan.
d. Kutin Kutin merupakan suatu selubung atau lapisan pada permukaan atas daun atau batang dan berfungsi untuk mencegah dehidrasi akibat penguapan dan melindungi kerusakan sel akibat patogen dari luar.
2. Kloroplas
Kloroplas merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Organel ini mengandung pigmen fotosintesis yang mampu melangsungkan proses fotosintesis, sehingga tumbuhan digolongkan sebagai produsen karena kemampuannya menghasilkan makanan sendiri. Kloroplas merupakan plastida yang mengandung klorofil Plastida pada sel tumbuhan ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda -beda, Pada umumnya diberi nama sesuai dengan fungsinya, kandungan pigmen Iainnya, adalah amiloplas, leukoplas, kromoplas, dan sebagainya. Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan atau organisme autorofuniseluler.Pada organel ini, proses fotosintesis berlangsung sehingga organisme yang memiliki kloroplas digolongkan pada organisme autorof, karena kemampuannya dalam menghasilkan makanan sendiri.Bentuk, ukuran dan jumlah kloroplas untuk tiap sel organisme autorof berbeda-beda. Ada yang berbentuk pita, mangkuk, cakram, dan bentuk - bentuk lainnya. Lebar rata-rata kloroplas adalah 2 - 4 mikrometer dan panjangnya antara 5-10 mikrometer. jumlah kloroplas juga tergantung dari spesiesnya, misalnya Ricinus comunis dapat mencapai 400.000 kloroplas per mm2 luas daun.Kloroplas juga terbungkus oleh dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membrane, jika diurutkan dari luar ke dalam, bagian-bagian pembangun kloroplas adalah membran luar, ruang antimembran, membran dalam, dan stroma yang di dalamnya terdapat tilakoid. Tilakoid merupakan hasil penjuluran-penjuluran membran dalam kloroplas ke arah stroma. pada klorplas yang telah dewasa, tilakoidnya terlepas dari membran dalam. Berdasarkan bentuknya, tilakoid kecil (grana). Tilakoid besar, tilakoid stoma (tilakoid antar grana). Tilakoid kecil terbentuk seperti cakram atau uang logam yang bertumpuk membentuk suatu struktur yang dinamakan granum (jamak – grana). Tilakoid besar berbentuk saluran-saluran yang saling berhubungan dan membentuk anyaman di dalam stroma. Tilakoid besar juga berfungsi sebagai penghubung anatargrana.
3. Lisosom Lisosom merupakan organel sel bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berisi enzim hidrolitik, misalnya lipase dan protease Organel ini berfungsi dalam proses pencernaan intraseluler. Lisosom banyak ditemukan pada fagosit atau sel –sel yang berfungang masuk ke dalam jaringmasuk kedalam jaringan tubuh.
4. Sentriol Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel.
5. Cincin Kontraktil Cincin kontraktil hanya ditemukan pada sel hewan. Cincin kontraktil terbentuk pada saat pembelahan sel, tepatnya pada tahap sitokinesis atau pembagian sitoplasma sel anak. Pembagian siitoplasma berlangsung setelah pembagian materi inti (kriokinesis) selesai. Pada sel tumbuhan , setelah pembagian materi inti selesai maka dinding sel baru terbentuk tanpa adanya cincin kontraktil.
6. Vakuola
Vakuola sentral merupakan organel bermembran sel, berukuran besar yaitu hampir setengah dari volume sel. Fungsi organel ini adalah sebagai tempat menyimpan air dan cadangan makanan pada sel tumbuhan. Pada organisme bersel satu seperti paramaecium dan Amoeba. juga ditemukan adanya organel ini.
Vakuola pada organisme ini dinamakan vakuola kontraktil dan vakuola makanan dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan vakuola yang terdapat pada sel tumbuhan.
7. Plasmodesmata Plasmodesmata merupakan bentuk hubungan atau komunikasi antar sel satu dengan sel tetangganya yang terjalin karena adanya juluran membrane retikulum endoplasma sel yang satu ke sel lainnya melalui suatu celah khusus yang terbentuk di antara kedua sel yang berhimpitan. Plasmodesmata hanya terdapat pada tumbuhan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan Dari hasil tujuan permasalahan yang telah dibahas,penyusun dapat menarik suatu kesimpulan bahwa organel-organel pada suatu sel tumbuhan terutama organisme multiseluler antara lain. Retikulum endoplasma,ribosom,kompleks golgi, badan mikro,lisosom,mitokondria,kloroplas,mikrotubulus dan mikrofilamen.
Dalam menentukan suatu kehidupan sel sangat berperan penting namun perlu diingat bahwa didalam sel terkandung membran sel, sitoplasma dan organel-organel sel. Apabila organel-organel sel tersebut bersatu dan kompak maka seluruh aktivitas dalam organisme makhluk hidup akan berjalan dengan lancar.
Saran Tak lupa pula melalui isi dari judul makalah yang telah dibahas,maka penyusun ingin menyarankan kepada :
Pengasuh mata kuliah Biologi Umum agar bagaimana bisa membawa atau mengarahkan kami demi penyusunan makala yang baik dan benar demi memperluas wawasan kami dalam mempelajari sel-sel suatu makhluk hidup.
Semua teman mahasiswa-mahasiswi seangkatan agar tetap berusaha dalam mempelajari ilmu tentang sel, meskipun banyak tantangan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Taryono TS, R. Drs, dkk, Biologi SMU III A ; PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2000, Jakarta.
"http://www.crayonpedia.org/mw/4._Perbedaan_Sel_Tumbuhan_Dan_Hewan_11.1
sumber artikel:http://laporanagribisnis.blogspot.com/2008_12_01_archive.html
No comments:
Post a Comment