Curug dalam Bahasa Sunda artinya adalah air terjun. Di Bandung maupun
daerah sekelilingnya merupakan gunung-gunung yang punya banyak sekali
objek wisata berupa air terjun. Berikut ini curug-curug yang wajib kita
kunjungi di Bandung dan sekitarnya.
1. Curug Dago
Kampung Curug Dago, Kecamatan Cidadap Bandung
Tlp: 022-02515895 | www.curugdago.com
Tempatnya sedikit tersembunyi, namun aksesnya dekat dengan Terminal
Dago. Curug ini masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya (THR) Djuanda.
Diantara objek wisata di THR Djuanda, Curug dago ini paling jarang
dikunjungi.
Terletak
di ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut, Curug Dago juga
menyimpan jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand. Tak jauh dari lokasi air
terjun, terdapat dua prasasti batu tulis peninggalan sekitar tahun
1818.
Menurut para ahli sejarah, kedua prasasti tersebut konon merupakan
peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII
(Pradjathipok Pharaminthara) yang pernah berkunjung ke Curug Dago.
2. Curug Malela
Desa Cicadas Kec. Ronga, Kab. Bandung Barat
Keindahan
Curug Malela akan menghilangkan rasa lelah selama perjalanan. Saking
indahnya, curug ini dijuluki dengan istilah Niagara Mini di ujung barat
Bandung. Dijamin terpesona!
Curug Malela adalah sebuah curug cantik di Kampung Manglid, Desa
Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Untuk mencapai curug
tersebut diperlukan perjuangan yang tidak mudah. Anda harus menempuh
waktu perjalanan sekitar 3 jam hingga memasuki Perkebunan Montaya, di
ketinggian 1000 mdpl.
Curug Malela memiliki lebar 70 meter dengan ketinggian 60 meter. Nama
Malela sendiri berasal dari nama tokoh masyarakat sekitar, yaitu Prabu
Taji Malela. Makam tokoh ini bisa ditemui di atas tebing sebelah kanan
curug. Tebing yang konon usia bebatuannya ini berkisar 5 hingg 10 juta
tahun ini, terbentuk akibat letusan Gunung Api Purba yang dulu banyak
terdapat di selatan Bandung.
3. Curug Jompong
Jl. Balakasep Kaler, Soreang Kab. Bandung
Curug ini sebenarnya sangat indah, namun sampah-sampah yang
membuatnya menjadi kotor. Belum lagi adanya wacana pemangkasan curug
jompong untuk mengatasi banjir cilencang yang kerap terjadi menjadi
Curug satu ini sering terabaikan
4. Curug Maribaya
Desa Maribaya, Lembang Kab. Bandung Barat
Curug omas adalah salah satu daya tarik dikawasan Maribaya
Nah, yang ini baru curug maribaya.
5. Curug Tilu
Desa Gn Rahayu, Kec. Parongpong KBB
6. Curug Cinulang
Cicalengka, Kab. Bandung
Terletak diperbatasan Kab. Bandung & Garut, Tepatnya di Desa Sindulang Sumedang.
Sanking Indahnya, keindahan panorama Curug Cinulang ini pernah
diabadikan dalam sebuah lagu pop Sunda karya Yayan Djatnika berjudul
“Curug Cinulang”.
7. Curug Penganten
Parongpong, Kab Bandung Barat
Curug Panganten berada di ketinggian 1050 m dpl dan memilki
ketinggian terjunan air sekitar 50 meter dengan jatuhnya air terlihat
seperti kristal berkilauan ditimpa sinar matahari. Curug Panganten
berada di wilayah wisata alam katumiri. Tempat wisata ini berada di
Jalan Raya Cihanjuang KM 5,56.
Sebelumnya Curug Panganten ini bernama Curug Manglayang, tapi karena
peristiwa sesuatu yang menjadi kepercayaan masyarakat disini (sepasang
penganten mati bunuh diri dengan terjun atau versi lain hanyut oleh arus
curug yang deras), maka curug ini dinamakan Curug Panganten.
8. Curug Siliwangi
Gunung Puntang, Banjaran – Kab. Bandung
9. Curug Cimahi
Jl. Kol Masturi – Cisarua, Kabupaten Bandung Barat
Curug Cimahi terletak sekitar 10 km di Utara Kota Bandung, tepatnya
di kota Cimahi bisa anda temui setelah melalui jalan Sersan Bajuri ke
arah Universitas Advent Indonesia menuju ke terminal Parongpong. Tinggi
curug ini sekitar 75 meter. Salah satu curug yang sangat terjaga
kebersihannya.
Sekarang jadi banyak pilihan kan menghabiskan weekend
Jangan lupa jaga kebersihan tempat wisata ya, Selamat Berlibur di Bandung
sumber:http://www.infobdg.com/v2/9-curug-atau-air-terjun-yang-mempesona-di-bandung/
Friday, January 4, 2013
Curug Tilu - Bandung Barat
Curug Tilu merupakan air terjun yang berada di area wana wisata CIC
(Ciwangun Indah Camp), di daerah Parongpong, Lembang, tidak jauh dari
Villa Istana Bunga.
Nama Tilu dalam bahasa sunda artinya tiga, dengan demikian nama Curug Tilu kemungkinan berasal dari jumlah tingkatan terjunan air. Ketinggian curug ini berkisar sekitar 10 m dengan lebar sekitar 2 m. Di bagian bawahnya terddapat kolam yang memiliki kedalaman sekitar 3 m. Di atas Curug Tilu ini ke arah bantaran hulu terdapat curug lagi yang bernama Curug Putri Layung yang ukurannya lebih kecil tapi dengan kolam alami yang cukup dalam dan luas.
Selama perjalanan menuju Curug Tilu ini akan ditemui banyak curug-curug kecil yang ketinggian kurang dari 3 m.
Lokasi
Terletak di Kampung Ciwangun, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parangpong, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat.
Peta dan Koordinat GPS: 6° 47' 25.64" S 107° 34' 54.00" E
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 20 km atau 2 jam perjalanan dari pusat kota Bandung. Kondisi jalan menuju kesana relatif bagus dan menanjak hanya beberapa di titik jalan berlubang dan terkelupas aspalnya,
Bila berangkat dari kota Cimahi ambil arah ke Jl. Kolonel Masturi ke arah Parongpong. Jalan masuk ke curug ini terletak di kiri jalan dimana di depannya di tandai Gerbang Wana Wisata CIC. Bagi yang membawa kendaraan sendiri dapat parkir di area yang disediakam di dekat pintu gerbang.masuk. Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan menyusuri jalan setapak sejauh kurang lebih 4 km dari pintu gerbang ini. Selama perjalanan diselingi dengan menyeberangi sungai melalui jembatan bambu sekitar 4 atau 5 jembatan.
Bila menggunakan kendaraan umum
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 5000.
Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas yang tersedaia cukup lengkap, hal ini dikarenakan curug ini berada di dalam kawasan yang sering digunakan untuk keperluan outbound keluarga.
Sumber :
http://amelabong.blogspot.com/2011/01/curug-tilu-leuwi-opat.html
http://l4c3.blogspot.com/
http://kelompeta.multiply.com/journal/item/9/Wisata_Curug_dan_Perkebunan_Teh_Sukawana
https://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-tilu---bandung-barat
Nama Tilu dalam bahasa sunda artinya tiga, dengan demikian nama Curug Tilu kemungkinan berasal dari jumlah tingkatan terjunan air. Ketinggian curug ini berkisar sekitar 10 m dengan lebar sekitar 2 m. Di bagian bawahnya terddapat kolam yang memiliki kedalaman sekitar 3 m. Di atas Curug Tilu ini ke arah bantaran hulu terdapat curug lagi yang bernama Curug Putri Layung yang ukurannya lebih kecil tapi dengan kolam alami yang cukup dalam dan luas.
Selama perjalanan menuju Curug Tilu ini akan ditemui banyak curug-curug kecil yang ketinggian kurang dari 3 m.
Lokasi
Terletak di Kampung Ciwangun, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parangpong, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat.
Peta dan Koordinat GPS: 6° 47' 25.64" S 107° 34' 54.00" E
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 20 km atau 2 jam perjalanan dari pusat kota Bandung. Kondisi jalan menuju kesana relatif bagus dan menanjak hanya beberapa di titik jalan berlubang dan terkelupas aspalnya,
Bila berangkat dari kota Cimahi ambil arah ke Jl. Kolonel Masturi ke arah Parongpong. Jalan masuk ke curug ini terletak di kiri jalan dimana di depannya di tandai Gerbang Wana Wisata CIC. Bagi yang membawa kendaraan sendiri dapat parkir di area yang disediakam di dekat pintu gerbang.masuk. Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan menyusuri jalan setapak sejauh kurang lebih 4 km dari pintu gerbang ini. Selama perjalanan diselingi dengan menyeberangi sungai melalui jembatan bambu sekitar 4 atau 5 jembatan.
Bila menggunakan kendaraan umum
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 5000.
Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas yang tersedaia cukup lengkap, hal ini dikarenakan curug ini berada di dalam kawasan yang sering digunakan untuk keperluan outbound keluarga.
Sumber :
http://amelabong.blogspot.com/2011/01/curug-tilu-leuwi-opat.html
http://l4c3.blogspot.com/
http://kelompeta.multiply.com/journal/item/9/Wisata_Curug_dan_Perkebunan_Teh_Sukawana
https://sites.google.com/site/wisataairterjun/jawa-barat/curug-tilu---bandung-barat
Wednesday, January 2, 2013
Tutorial Menambah Koleksi Font lo!!
- download font favorite lo di link - link yang meyediakan font-font gratis sebagai berikut :
- http://www.Dafont.com
- http://www.abstractfonts.com
- http://www.actionfonts.com
- http://betterfonts.com
- http://www.broble.com
- http://www.creamundo.com
- http://www.eknp.com
- http://www.fawnt.com
- http://www.fontfinder.ws
- http://www.fontsquirrel.com
- setelah proses download fontnya selesai, terus buka directory C:\WINDOWS\Fonts
- jika hasil download anda berbentuk .rar maupun .zip, anda ekstrak terlebih dahulu file hasil download kamu tersebut dengan menggunakan software compresion seperti winrar maupun winzip, atau dapat juga menggunakan software yang telah ada dengan paket sistem operasi windows.
- setelah proses ekstrak selesai, maka copykan file hasil ekstrak tersebut ke directory C:\WINDOWS\Fonts.
- hasilnya bisa anda cek di pilihan font pada aplikasi microsoft office maupun aplikasi photoshop anda!! semoga bermanfaat!!
Tuesday, January 1, 2013
Stretcher Bar atau Spanram
sumber:http://spanramoke.blogspot.com/2011/06/stretcher-bar-atau-spanram.html
cara membuat sangkar burung
sumber gambar: www.jatimebeljepara.com
Iseng membuat sangkar burung
Inilah mungkin sifat yang kurang baik
dalam diri saya, selalu merasa penasaran akan sesuatu yang menurut
keyakinan, saya pasti bisa. Bisa dalam arti mampu untuk membuatnya.
Terlebih terkait masalah ke senangan/hobby. Seperti halnya senang mancing, ya mencoba membuat koja
dan itu berhasil. Lantas sekarang senang akan burung mencoba juga
membuat sangkarnya. Atau dulu saat senang ikan hias membuat aquariumnya.
Tinggal istri geleng geleng kepala melihat saya yang sibuk, tapi dia
sudah maklum akan sipat saya, dia mau mengerti bahkan mau juga sedkit
membantu ….
Idenya sederhana gara gara melihat kayu
bekas tangga yg tergeletak begitu saja, muncul pemikiran untuk memcoba
membuat sangkar burung. Soal berhasil atau tidak, urusan nanti.
Pekerjaan di mulai dari pengukuran limbah
kayu di sesuaikan dengan ide yang ada dalam pikiran tentang sangkar
yang mau di buat. Langkah kedua penggergajian setelah di ukur dan di
garis. Langklah ke tiga penyerutan, ke empat pengeboran, kelima
pembentukan/penyatuan tulang tulang sangkar , keenam pemasangan jeruji.
Gampangkan ???
Selain kayu bahan yang di perlukan adalah
bamboo untuk jerujinya, sama bamboo juga limbah penyangga pohon jambu
yg sudah tidak berpungsi dan satu lagi lem kayu inimah harus di beli
hehe.
Nah untuk alat agak ribet karena perlu
beberapa alat . Di antaranya gergaji, serutan, penggaris siku, palu
kecil, gergaji triplek, tang, pisau raut, spidol, meteran dan bor kayu.
Untuk proses pengerjaanya di kerjakan di
sela sela waktu istirahat kerja jam 11.00 sampai jam 13.00. Lumayan lama
juga mengerjakanya perlu beberapa hari untuk bisa membuat satu sangkar
juga, maklumlah namanya juga mencoba hehe.
Tapi walaupun lama akhirnya jadi juga
seperti gambar di bawah ini. Terlihat sangat sederhana karena konsepnya
minimalis. Tinggal finishing pemernisan…
Nah kalau ini (s july dan s jenit) dua
pengganggu yang paling sering merecoki saat pengerjaan. Sudah jadipun
rupanya ingin juga merasakan masuk di dalam sangkar dan narsis juga
hehe….
Saya merasa yakin kalau kita merasa mampu
jangan ragu untuk mencoba. Yang penting ada kemauan, ada usaha, kalau
ada kemauan pasti ada jalan. Urusan berhasil atau gagal urusan nanti.
Kita tidak akan tahu kalau tidak mencobanya. Pepatah mengatakan
kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda dan guru yang paling berharga
adalah pengalaman.
Sekian dan terminal kasih sudah mau baca…
Wasallam…
sumber: http://udikhangeblog.wordpress.com/2012/07/14/iseng-membuat-sangkar-burung/
Sambungan Purus / Tenon & Mortise Joinery
Sambungan Purus & Lubang Purus / Tenon & Mortise Joint merupakan
teknik menyambung kayu yang paling umum digunakan pada produk- produk
Furniture, konstruksi bangunan dan produk perabot kayu lainnya.
Sambungan ini juga sangat kuat, selain karena saling berkait juga bidang
pertemuan sisi-sisi untuk pengeleman antar kayu saling bertemu.
Tenon & Mortise Joint telah digunakan selama ribuan tahun oleh para
tukang kayu / woodworkers diseluruh dunia dalam menyatukan potongan kayu
terutama untuk menyambung kayu dengan sudut 90 derajat.
Macam dan jenis sambungan Purus / Tenon & mortise sangat beragam, berikut ini adalah dua diantaranya yang paling sering digunakan : (sumber : Mortise & Tenon Wikipedia )
- Sambungan Purus dengan Pasak / Wedged Tenon & Mortise Joint :
- Sambungan Purus dengan Pin / Pinned Tenon & Mortise Joint
Cara membuat Sambungan Purus & Lubang Purus / Tenon & Mortise Joinery :
PURUS / TENON :
Dalam membuat
Purus / Tenon, banyak cara yang bisa digunakan, dari yang sederhana
yaitu menggunakan Gergaji dan Pahat sampai dengan yang menggunakan alat
khusus pembuat tenon seperti Tenon & Mortising machine atau bisa
juga menggunakan Table saw yang dibuatkan slide dan jig khusus untuk
membuat tenon.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam membuat Purus/Tenon agar kekuatan sambungan maksimal adalah sebagai berikut :
Cara membuat :Hal- hal yang harus diperhatikan dalam membuat Purus/Tenon agar kekuatan sambungan maksimal adalah sebagai berikut :
- Panjang Purus/tenon minimal 1/2 dari lebar kayu yang akan dibuat lubang purus/mortise nya. Pada produk-produk tertentu yang memerlukan kekuatan lebih seperti pintu panel, Jendela dan Kusen sebaiknya sama dengan lebarnya, dalam hal ini lubang purus/ mortise dibuat tembus.
- Lebar Purus/tenon sama dengan lebar kayu sampai dengan minimal 1/2 dari lebar kayu.
- Ketebalan Purus/tenon minimal 1/3 sampai dengan 1/2 dari ketebalan kayu
- Buat pola tenon pada ujung kayu dengan pensil dan penggaris siku
- Tandai dengan Perusut/ Marking Gauge
- Membentuk Tenon :
- Dengan Gergaji Tangan :
- Buat sudut pertemuan dengan pahat atau gergaji, (bila sambungan memerlukan pertemuan sudut 45 derajat).
- Menggergaji membujur vertikal terhadap serat kayu dengan kedalaman mengikuti garis pola yang telah dibuat.
- Menggergaji searah dengan serat kayu mengikuti pola garis yang sudah dibuat
- Perapihan Tenon
- Bila menggunakan Gergaji Meja / Table Saw, pastikan ketinggian mata gergaji, bila tidak cukup dengan panjang tenon, lanjutkan dengan gergaji tangan.
- Bila menggunakan Gergaji dan bantuan Pahat, Yang perlu diperhatikan adalah lakukan pemahatan dengan bertahap, batasi pemahatan dengan beberapa penggergajian vertikal dari serat kayu karena ada beberapa jenis kayu yang seratnya tidak beraturan.
LUBANG PURUS / MORTISE
Untuk membuat
Mortise/ lubang purus, cara yang paling umum dan sederhana adalah dengan
menggunakan pahat dan bila menginginkan kecepatan dan tingkat presisi
yang lebih baik dapat menggunakan Mesin pembuat lubang purus / Mortising Machine.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam membuat Lubang Purus/Mortise agar kekuatan sambungan maksimal adalah sebagai berikut :
- Lebar melintang dari serat kayu maksimal 1/3 dari ketebalan kayu, minimal 1/2 dari ketebalan kayu.
- Panjang searah dari serat kayu 1/2 dari lebar kayu sampai dengan seluruh lebar kayu
- Kedalaman 1/2 sampai dengan seluruh ketebalan kayu (tembus)
Cara membuat :
- Buat pola Mortise pada kayu dengan pensil dan penggaris siku
- Tandai dengan Perusut/ Marking Gauge
- Membentuk Mortise dengan Pahat atau Mortising Machine
PENYATUAN PURUS/TENON DAN LUBANG PURUS/MORTISE
Tenon & Mortise disatukan dengan Lem kayu dan ditambah penguat pasak atau pin dowel, bisa juga dengan paku atau sekrup
Demikian beberapa
hal mengenai Sambungan Purus / Tenon & Mortise Joinery, untuk
selanjutnya dengan berbagai variasi kita dapat menggunakannya pada
pembuatan berbagai macam perabot kayu.
Terimakasih
sumber: http://perabotkayusederhana.blogspot.com/2011/09/sambungan-purus-tenon-mortise-joinery.html
Monday, December 31, 2012
Laporan Kayu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Praktek kerja kayu I merupakan praktek
dari keseluruhan praktek kerja kayu yang didapat pada masa perkuliahan di
Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat – alat
kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur ( skala kecil ). Selama
praktek akan diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual, cara
pemakaian yang benar ( sesuai dengan fungsi masing – masing alat ), cara
penyetelan alat serta cara penajaman ( pengasahan ) alat sehingga dapat
dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang diharapkan.
Pada praktek kerja kayu I disamping
pengenalan alat – alt pertukangan manual, juga akan diperkenankan cara
menggergaji kayu yang baik arah melintang serat kayu maupun arah sejajar serat
kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara mengetam kayu
dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat
lubang pada kayu dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja
yang akan dibuat.
Disamping hal tersebu diatas, pada
praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam – macam sambungan yang sering
digunakan pada pekerjaan kayu baik untuk sambungan balok atau sambungan untuk
papan kearah melebar. Kemudian jenis jenis sambungan tersebut akan dipraktekkan
cara pembuatannya untuk balok dan papan.
Secara garis besar praktek kerja kayu I
bertujuan untuk memberikan dasar – dasar pengguanaan alat / perkakas
pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja akan menjadi
dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada semester
berikutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Prinsip kerja kayu yang baik
Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan pekerjaan
tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga selama
melakukan pekerjaan dapat menggunakan peralatan yang benar serta dengan hasil
yang baik sesuai dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu
yang baik adalah:
·
Menjaga keselamatan diri sendiri
atau orang lain yang berada pada areal atau dimana kita sedang bekerja.
·
Menggunakan peralatan sesuai dengan
fungsi dari masing-masing peralatan
·
Pekerjaan yang dihasilkan dapat
memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus untuk setiap permukaan
·
Penggunaan dan penempatan berbagai
jenis sambungan pada konstruksi harus benar, sehingga dapat memberikan kekuatan
dari konstruksi tersebut
·
Pembuatan sambungan pada kayu harus
benar-benar rapat antar satu kayu dengan kayu yang lainnya
2.2 Keselamatan kerja secara umum
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara
umum untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut :
·
Bekerja sesuai dengan petunjuk dan
langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja
·
Berkonsentrasi pada pekerjaan yang
sedang dilakukan
·
Periksa setiap peralatan apakah
sudah terpasang dengan baik dan benar
·
Periksa setiap ketajaman alat-alat
yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang dipakai dalam keadaan
tumpul
·
Keluarkan peralatan yang diperlukan
saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan
·
Letakkan peralatan yang tidak
dipakai pada mundam
·
Pada saat istirahat , masukkan semua
alat kedalam mundam
·
Pergunakan peralatan seseuai dengan
fungsinya masing-masing
·
Gunakan selalu perlengkapan kerja
yang disarankan
·
Jika ragu dengan menggunakan
peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja kayu
2.3 Perkakas dan peralatan kerja kayu
Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan
perkakas kerja kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
1.
Bangku Kerja adalah tempat untuk
melakukan aktivitas pekerjaan kerja kayu.
2.
Mundam adalah bagian dari bangku
kerja yang kedudukannya lebih rendah dari meja kerja dan letaknya disisi
samping dari meja kerja.
3.
Meja Kerja adalah tempat atau areal
pada bangku kerja dimana nantinya kita akan melakukan pekerjaan.
4.
Klem atau Penjepit adalah suatu alat
yang digunakan untuk menjepit kayu atau benda kerja.
5.
Alat pengukur dan pemberi tanda
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur dan menandai benda kerja sesuai
dengan ukuran yang diingikan.
6.
Pensil adalah alat pemberi tanda
yang akan meninggalkan bekas pada benda kerja.
7.
Perusut adalah alat pemberi tanda
yang terbuat dari kayu dan kayu pada bagian melintang dapat digerakkan kekanan
dan kekiri.
8.
Siku dan siku putar adalah alat yang
terbuat dari bilah baja yang kegunaannya untuk mengukur sudut siku (90
derajat)dan sudut (45 derajat)dimana pada bilahannya terdapat ukuran dengan
satuan (cm dan inchi). Sedangkan untuk mengukur sudut 0-180 derajat mengunakan
siku putar.
9.
Mistar, Rol meter dan meteran kayu
adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja, dimana ukuran yang
tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).
10. Gergaji potong adalah alat yang
digunakan untuk menggergaji kayu dengan kedudukan tegak lurus terhadat serat
kayu.
11. Gergaji belah adalah alat yang
digunakan untuk menggergaji kayu yang arah potongannya sejajar dengan arah
serat kayu.
12. Gergaji punggung dan gergaji bajang
, gergaji punggung dipergunakan untuk penggergajian dengan ketelitian kesemua
arah tanpa memperhatikan arah serat dari kayu. Sedangkan gergaji bajang
dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian yang
tinnggi.
13. Gergaji pelobang adalah gergaji yang
digunakan untuk membuat lubang dengan diameter yang besar.
14. Alat pelobang/Pahat adalah alat yang
terbuat dari baja lunak yang pada bagian ujungnya diberi lapisan baja setebal ±
1 mm.
15. Kikir dan kikir parut digunakan
dalam pertukangan kayu untuk pembentukan potongan-potongan yang tidak teratur
dan untuk kurva –kurva yang tidak memungkinkan mengunakan ketam.
16. Ketam adalah sebuah perkakas yang
digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan kayu. Jenis jenis ketam
yaitu:
·
Ketam kayu
·
Ketam Besi/Baja
·
Ketam Sponeng
·
Ketam KUpu-kupu dan ketam Blok
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji
Tujuan
Pada akhirnya
pelajaran Mahasiswa diharapkan terampil dalam :
· Menggunakan perkakas tangan sesuai
dengan fungsinya
· Mengetam rata, lurus, datar dan siku
· Melukis dan memberi tanda pada benda
kerja sesuai dengan gambar
· Memotong dan membelah kayu dengan
menggunakan gergaji tangan
Instruksi umum
Dalam pekerjaan ini dimagsudkan
untuk latihan mengetam dan menggergaji dengan bahan sebatang kayu ukuran 6/8 cm
yang diketam menjadi ukuran 5/7 cm. Sebelum melakukan pekerjaan
periksalah ukuran kayu serta ketajaman peralatan yang akan digunakan.
Pergunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya untuk mendapatkan benda kerja
yang sesuai denag ketentuan.
Peralatan,
Perkakas dan Bahan – Bahan :
-
Gergaji tangan
pemotong /
pembelah
- Meteran
-
Gergaji
punggung
- Pensil / kraspen
-
Ketam pendek
kasar /
halus
- Perusut
-
Palu besi
- Kayu kanper ukuran 6/8
-
Siku dan siku
verstek
Langkah –
Langkah Kerja :
1.
Mengetam
· Megetam nuka lebar I, dan mengetam sisi
tebal ( siku dengan muka I )
· Menarik garis perusut untuk menentukan
lebarnya , dan mengetam sisi teba II sampai 1/2 garis perusut.
· Menarik garis perusut untuk menentukan
tebalnya, dan mengetam muka lebar II sampai 1/2 garis perusut.
2.
Melukis bagian
– bagian yang akan digergaji .
3.
Memotong halus
kelebihan kayu menjadi ukuran 53,7 cm.
4.
Penggergajian
· Menggergaji belah menggunakan gergaji
pembelah dan gergaji punggung.
· Menggergaji potong sampai batas
lukisan.
· Menggergaji potong miring sampai batas
lukisan.
Hasil Kerja
Dari gambar
diatas dapat kita lihat bahwa untuk mencapai hasil kerja maksimal perlu
kita perhatikan yaitu cara penggunaan alat kerja yang baik, keselamatan kita
dalam bekerja, tepat atau tidaknya ukuran, prosedur kerja, waktu lamanya
pekerjaan dan hasil akhir pekerjaan.
3.2
Hubungan Balok Tarik Dengan Tiang Kuda – Kuda dan Balok Sokong
Tujuan
Pada akhir
pelajaran ini, diharapkan Mahasiswa dapat :
· Dapat membuat sambungan balok tarik
dengan tiang kuda - kuda dan balok sokong
· Memahami serta dapat menerangkan
kontruksi bangunan tersebut
Instruksi Umum
Kontruksi hubungan kayu semacam ini
digunakan pada kontruksi kuda – kuda gantung untuk rangkap atap. Seperti
diketahui bahwa tengah panjang balok tarik digantung pada ujung bawah tiang
gantung. Pada kuda – kuda bentangnya besar, balok tarik tidak dapat terdiri
dari satu balok. Maka dibuat sambungan alur dengan lidah pada ujung balok untuk
mencegah tertariknya lepas, diatas sambungan dipasang balok pengunci dengan
ukuran kayu sama dengan balok tariknya.
Perkakas dan
Bahan :
-
Gergaji potong
/ belah
- Pensil / kraspen
-
Ketam
- Siku – siku dan siku putar
-
Pahat lubang
dan tusuk
- Meteran
-
Palu
kayu
- Kunci pas
-
Perusut
- bahan, kayu ukuran 4/6, mur baut
-
Bor listrik
Ø 6 mm x 10 cm
Langkah –
Langkah Kerja
1.
Persiapkan
seluruh peralatan dan bahan akan diperlukan
2.
Ketam seluruh
kayu, balok ( A ), tiang gantung ( B ), balok pengunci ( C ) dan balok tarik (
D ) hingga rata, halus, halus dan siku
3.
Lukis semua
garis – garis yang diperlukan pada kayu dan beri tanda pada kayu yang akan
dibuang
4.
Lakukan
pekerjaan pada balok tarik ( D ) dengan membuat alur dan purus, kemudian
sambungkan potongan ( alur dan purus ) hingga didapat sambungan yang rapat dan
baik
5.
Setelah didapat
sambungan yang baik pada balok tarik, maka langkah selanjutnya membuat
sambungan tarik antara balok pengunci dan balok tarik
6.
Tahap
selanjutnya mengerjakan sambungan balok sokong ( A ) dengan balok / tiang
gantug ( B ) sesuai dengan gambar / lukisan yang dibuat
7.
Buat purus pada
balok / tiang gantung ( B ) dan lubang pada balok pengunci ( C ) sesuai dengan
gambar kerja
8.
Rakit semua
bagian – bagian
9.
Buat lubang
tembus antara balok tarik ( D ) dan balok pengunci ( C ), kemudian pasang baut
M8 kemudian kencangkan dengan menggunakan kunci pas
10. Periksa hasil
yang telah dibuat kepada instruktur dan mintalah tanggapan / saran tentang
hasil yang telah dcapai
Hasil Kerja
Dari gambar
diatas dapat dilihat untuk hasil maksimal perlu kita perhatikan langkah kerja
dengan baik dan benar selain itu mintalah sran perlunya sran dari dosen
pembimbing untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dan maksimal. Sambungan
balok tarik dengan tiang kuda – kuda dan balok sokong ini sangat bermanfaat
bagi kita ( mahasiswa teknik sipil ) untuk mengetahui dengan jalas fungsi dari
masing - masing bagian dan sambungan yang dibuat.
3.3 Sambungan Kuzen
Tujuan
Pada akhir
pelajaran diharapkan Mahasiswa dapat :
· Terampil dalam menggunakan perkakas
kayu
· Membuat sambungan kuzen pintu /
sambungan tiang atas dan ambang atas
· Sapat menerangkan prinsip hubungan
tiang kuzen dengan ambang atas serta bantuk dan fungsi dan bagian – bagiannya
Instruksi Umum
Kuzen terdiri dari balok tegak ( tiang
kuzen ) dan balok datar ( ambang ). Ukuran kayu yang digunakan sebaiknya
diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal tembok, lebak atau besarnya daun
pintu. Hubungan tiang kuzen dengan ambang atas dibuat sambungan purus dan
lubang. Lebat purus dibuat 1/3 ( h ) dan ambang atas diperpanjang ( 8 ~ 10 ) cm
kiri kanan yang dinamakan kuping kuzen. Untuk menguatkan hubungan tiang dan
ambang dipergunakan alat sambung paku. Sedangkan untuk menyamarkan retakan yang
terjadi antara kuzen dan tembok, maka pada sisi luar tiang kuzen dibuat tali
air dengan ukuran ( 0.6 x 0.6 ) cm. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
kuzen adalah arah dari bukaan pintu jika kizen yang dibuat merupakan kuzen
gandeng ( kuzen pintu dan jendela jadi satu kesatuan )
Peralatan dan
Bahan
-
Gergaji potong,
belah dan
punggung
- pahat pukul dan pahat tusuk
-
Pensil /
kraspen
- palu kayu dan palu besi
-
Siku
- perusut
-
Rol meter
- kayu usuk 5/7 cm, panjang 60 cm
-
Ketam dan ketam
sponeng
Langkah –
Langkah Kerja
1.
Persiapkan
semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan
2.
Ketam kayu pada
keempat sisinya dengan rata, lurus, halus dan siku sesuai dengan ukuran yang
ditentukan
3.
Potong kayu
menjadi 2 bagian yang sama panjang untuk tiang kuzen ( A ) dan untuk ambang ( B
)
4.
Melukis tiang
kezen ( A ) dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah ada, kemudian beri
tanda bagian – bagian yang akan dibuang dengan menggunakan pensil
5.
Lakukan hal
yang sama untuk ambang atas ( B )
6.
Mulailah dengan
membuat purus tiang kuzen ( A ) dengan menggunaka gergaji atau dengan bantuan
alat
Untuk mencapai
hasil yang sesuai yang diinginkan hendaknya kita mengikuti prosedur yang ada
dengan baik dan benar. Selain itu perlu ketelitian dalam membuat setiap bagian
– bagian dan merakitnya, maka dengan demikian kita akan mencapai hasil yang
maksimal dari praktek sambungan kuzen .
3.4 Finishing
Tujuan
· Memperindah
· Melindungi benda yang difinishing dari
benda cair, cuaca dan sinar
· Menarik perhatian
Langkah –
Langkah Kerja :
1.
Lapisi
permukaan kayu dengan wood filler untuk menutup pori – pori kayu, cacat kayu
atau celah – celah sambungan kayu dengan menggunakan kuas atau kapi
2.
Amplas
permukaan kayu, dan tahap selanjutnya pemberian warna ( wood stain ) dengan
menggunakan kain, spons, kuas atau alat semprot ( spray gun ), kelebihan warna
dapat dibersihkan dengan menggunakan kain dan pewarnaan dapat dilakukan
berulang – ulang untuk mendapatkan terang dan gelapnya warna
3.
Setelah wood
stai kering, selanjutnya pelapisan dengan menggunakan sanding sealer bertujuan
untuk menutupi pori – pori kayu sehingga membentuk suatu dasar yang padat,
keras dan halus
4.
Setelah sanding
sealer mengering dapat diamplas menggunakan amplas no 380 ~ 400, pengamplasan
dilakukan satu arah atau sejajar serat kayu
5.
Setelah sanding
sealer diamplas dapat dilapisi dengan lapisan akhir ( top coat ) yaitu melamin
lack, bahan ini menghasilkan permukaan kayu yang mengkilap, keras namun
fleksibel dan tidak mudah pecah / retak pada perubahan cuaca / temperatur,
tahan terhadap goresan, tahan terhadap udara lembab, tahan terhadap air dan
tahan terhadap bahan kimia seperti garam, logam, alkohol, asam sitrat dan lain
– lain
6.
Cara melapisi
top coat menggunakan spray gun, tekanan udara dari kompresor berkisar antara (
3 ~ 3.5 ) kg/cm2. Dan jarak nosel spray gun terhadap permukaan kayu
berisar antara ( 15 ~ 20 ) cm.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dengan selesainya laporan
kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan bahwa praktek kerja kayu penting di
pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah wawasan serta menambah
pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun
yang ingin berwirausaha.
pekerjaan kayu sangat
penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu merupakan pekerjaan
konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang menggunakan kayu.
Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun
untuk menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi mebel/furniture,
lemari, kursi, meja, perancah dll.
4.2 Saran
Dalam praktek kerja kayu
mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat di lab kayu sangat terbatas
dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis berharap nantinya alat/
perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran praktek kerja kayu dan
mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya.
Sumber: http://darmayamade.blogspot.com/2012/01/laporan-kayu.html
Subscribe to:
Posts (Atom)