Sambungan Purus & Lubang Purus / Tenon & Mortise Joint merupakan
teknik menyambung kayu yang paling umum digunakan pada produk- produk
Furniture, konstruksi bangunan dan produk perabot kayu lainnya.
Sambungan ini juga sangat kuat, selain karena saling berkait juga bidang
pertemuan sisi-sisi untuk pengeleman antar kayu saling bertemu.
Tenon & Mortise Joint telah digunakan selama ribuan tahun oleh para
tukang kayu / woodworkers diseluruh dunia dalam menyatukan potongan kayu
terutama untuk menyambung kayu dengan sudut 90 derajat.
Macam dan jenis sambungan Purus / Tenon & mortise sangat beragam, berikut ini adalah dua diantaranya yang paling sering digunakan : (sumber : Mortise & Tenon Wikipedia )
- Sambungan Purus dengan Pasak / Wedged Tenon & Mortise Joint :
- Sambungan Purus dengan Pin / Pinned Tenon & Mortise Joint
Cara membuat Sambungan Purus & Lubang Purus / Tenon & Mortise Joinery :
PURUS / TENON :
Dalam membuat
Purus / Tenon, banyak cara yang bisa digunakan, dari yang sederhana
yaitu menggunakan Gergaji dan Pahat sampai dengan yang menggunakan alat
khusus pembuat tenon seperti Tenon & Mortising machine atau bisa
juga menggunakan Table saw yang dibuatkan slide dan jig khusus untuk
membuat tenon.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam membuat Purus/Tenon agar kekuatan sambungan maksimal adalah sebagai berikut :
Cara membuat :Hal- hal yang harus diperhatikan dalam membuat Purus/Tenon agar kekuatan sambungan maksimal adalah sebagai berikut :
- Panjang Purus/tenon minimal 1/2 dari lebar kayu yang akan dibuat lubang purus/mortise nya. Pada produk-produk tertentu yang memerlukan kekuatan lebih seperti pintu panel, Jendela dan Kusen sebaiknya sama dengan lebarnya, dalam hal ini lubang purus/ mortise dibuat tembus.
- Lebar Purus/tenon sama dengan lebar kayu sampai dengan minimal 1/2 dari lebar kayu.
- Ketebalan Purus/tenon minimal 1/3 sampai dengan 1/2 dari ketebalan kayu
- Buat pola tenon pada ujung kayu dengan pensil dan penggaris siku
- Tandai dengan Perusut/ Marking Gauge
- Membentuk Tenon :
- Dengan Gergaji Tangan :
- Buat sudut pertemuan dengan pahat atau gergaji, (bila sambungan memerlukan pertemuan sudut 45 derajat).
- Menggergaji membujur vertikal terhadap serat kayu dengan kedalaman mengikuti garis pola yang telah dibuat.
- Menggergaji searah dengan serat kayu mengikuti pola garis yang sudah dibuat
- Perapihan Tenon
- Bila menggunakan Gergaji Meja / Table Saw, pastikan ketinggian mata gergaji, bila tidak cukup dengan panjang tenon, lanjutkan dengan gergaji tangan.
- Bila menggunakan Gergaji dan bantuan Pahat, Yang perlu diperhatikan adalah lakukan pemahatan dengan bertahap, batasi pemahatan dengan beberapa penggergajian vertikal dari serat kayu karena ada beberapa jenis kayu yang seratnya tidak beraturan.
LUBANG PURUS / MORTISE
Untuk membuat
Mortise/ lubang purus, cara yang paling umum dan sederhana adalah dengan
menggunakan pahat dan bila menginginkan kecepatan dan tingkat presisi
yang lebih baik dapat menggunakan Mesin pembuat lubang purus / Mortising Machine.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam membuat Lubang Purus/Mortise agar kekuatan sambungan maksimal adalah sebagai berikut :
- Lebar melintang dari serat kayu maksimal 1/3 dari ketebalan kayu, minimal 1/2 dari ketebalan kayu.
- Panjang searah dari serat kayu 1/2 dari lebar kayu sampai dengan seluruh lebar kayu
- Kedalaman 1/2 sampai dengan seluruh ketebalan kayu (tembus)
Cara membuat :
- Buat pola Mortise pada kayu dengan pensil dan penggaris siku
- Tandai dengan Perusut/ Marking Gauge
- Membentuk Mortise dengan Pahat atau Mortising Machine
PENYATUAN PURUS/TENON DAN LUBANG PURUS/MORTISE
Tenon & Mortise disatukan dengan Lem kayu dan ditambah penguat pasak atau pin dowel, bisa juga dengan paku atau sekrup
Demikian beberapa
hal mengenai Sambungan Purus / Tenon & Mortise Joinery, untuk
selanjutnya dengan berbagai variasi kita dapat menggunakannya pada
pembuatan berbagai macam perabot kayu.
Terimakasih
Labels:
Woodworking Joinery
No comments:
Post a Comment