Monday, December 31, 2012

Laporan Kayu





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Praktek kerja kayu I merupakan praktek dari keseluruhan praktek kerja kayu yang didapat pada masa perkuliahan di Jurusan Teknik sipil. Pada praktek kerja kayu I lebih menekankan alat – alat kerja manual. Pembuatan benda kerjanya pun miniatur ( skala kecil ). Selama praktek akan diperkenalkan berbagai macam alat pertukangan manual, cara pemakaian yang benar ( sesuai dengan fungsi masing – masing alat ), cara penyetelan alat serta cara penajaman ( pengasahan ) alat sehingga dapat dipergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda kerja yang diharapkan.

Pada praktek kerja kayu I disamping pengenalan alat – alt pertukangan manual, juga akan diperkenankan cara menggergaji kayu yang baik arah melintang serat kayu maupun arah sejajar serat kayu, potongan mambentuk sudut arak melintang serat kayu, cara mengetam kayu dengan hasil rata, datar, lurus dan siku. Praktek lainnya adalah cara membuat lubang pada kayu dengan menggunakan pahat dan bor, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.

Disamping hal tersebu diatas, pada praktek kerja kayu I juga diperkenalkan macam – macam sambungan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu baik untuk sambungan balok atau sambungan untuk papan kearah melebar. Kemudian jenis jenis sambungan tersebut akan dipraktekkan cara pembuatannya untuk balok dan papan.

Secara garis besar praktek kerja kayu I bertujuan untuk memberikan dasar – dasar pengguanaan alat / perkakas pertukangan manual dan dilanjutkan dengan pembuatan benda kerja akan menjadi dasar atau acuan untuk diterapkan pada praktek kerja kayu II pada semester berikutnya.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1   Prinsip kerja kayu yang baik

  Sebelum melakukan pekerjaan kayu, maka sebagai orang yang melakukan pekerjaan tersebut haruslah mengetahui prinsip-prinsip kerja kayu sehingga selama melakukan pekerjaan dapat menggunakan peralatan yang benar serta dengan hasil yang baik sesuai dengan keinginan.
Adapun prinsip-prinsip kerja kayu yang baik adalah:
·         Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada areal atau dimana kita sedang bekerja.
·         Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing peralatan
·         Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang siku,lurus,datar dan halus untuk setiap permukaan
·         Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi harus benar, sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi tersebut
·         Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu kayu dengan kayu yang lainnya

2.2    Keselamatan kerja secara umum
  Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan keselamatan kerja secara umum untuk peralatan kerja kayu I adalah sebagai berikut :

·         Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja
·         Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan
·         Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar
·         Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan pengasahan jika alat yang dipakai dalam keadaan tumpul
·         Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar tidak mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan
·         Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam
·         Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam
·         Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing
·         Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan
·         Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja kayu

2.3   Perkakas dan peralatan kerja kayu
  Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas kerja kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

1.       Bangku Kerja adalah tempat untuk melakukan aktivitas pekerjaan kerja kayu.
2.       Mundam adalah bagian dari bangku kerja yang kedudukannya lebih rendah dari meja kerja dan letaknya disisi samping dari meja kerja.
3.       Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya kita akan melakukan pekerjaan.
4.       Klem atau Penjepit adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit kayu atau benda kerja.
5.       Alat pengukur dan pemberi tanda adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur dan menandai benda kerja sesuai dengan ukuran yang diingikan.
6.       Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda kerja.
7.       Perusut adalah alat pemberi tanda yang terbuat dari kayu dan kayu pada bagian melintang dapat digerakkan kekanan dan kekiri.
8.       Siku dan siku putar adalah alat yang terbuat dari bilah baja yang kegunaannya untuk mengukur sudut siku (90 derajat)dan sudut (45 derajat)dimana pada bilahannya terdapat ukuran dengan satuan (cm dan inchi). Sedangkan untuk mengukur sudut 0-180 derajat mengunakan siku putar.
9.       Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).
10.   Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu dengan kedudukan tegak lurus terhadat serat kayu.
11.   Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang arah potongannya sejajar dengan arah serat kayu.
12.   Gergaji punggung dan gergaji bajang , gergaji punggung dipergunakan untuk penggergajian dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan arah serat dari kayu. Sedangkan gergaji bajang dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian yang tinnggi.
13.   Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang dengan diameter yang besar.
14.   Alat pelobang/Pahat adalah alat yang terbuat dari baja lunak yang pada bagian ujungnya diberi lapisan baja setebal ± 1 mm.
15.   Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk pembentukan potongan-potongan yang tidak teratur dan untuk kurva –kurva yang tidak memungkinkan mengunakan ketam.
16.   Ketam adalah sebuah perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan meratakan permukaan kayu. Jenis jenis ketam yaitu:
·         Ketam kayu
·         Ketam Besi/Baja
·         Ketam Sponeng
·         Ketam KUpu-kupu dan ketam Blok











BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji
Tujuan
Pada akhirnya pelajaran Mahasiswa diharapkan terampil dalam :
·         Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya
·         Mengetam rata, lurus, datar dan siku
·         Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar
·         Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan

Instruksi umum

  Dalam pekerjaan ini  dimagsudkan untuk latihan mengetam dan menggergaji dengan bahan sebatang kayu ukuran 6/8 cm yang diketam menjadi ukuran 5/7 cm.  Sebelum melakukan pekerjaan periksalah ukuran kayu serta ketajaman peralatan yang akan digunakan. Pergunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya untuk mendapatkan benda kerja yang sesuai denag ketentuan.

Peralatan, Perkakas dan Bahan – Bahan :
-          Gergaji tangan pemotong / pembelah                  -  Meteran
-          Gergaji punggung                                                           -  Pensil / kraspen
-          Ketam pendek kasar / halus                                      -  Perusut
-          Palu besi                                                                             -  Kayu kanper ukuran 6/8
-          Siku dan siku verstek

Langkah – Langkah Kerja :
1.       Mengetam
·         Megetam nuka lebar I, dan mengetam sisi tebal ( siku dengan muka I )
·         Menarik garis perusut untuk menentukan lebarnya , dan mengetam sisi teba II sampai 1/2 garis perusut.
·         Menarik garis perusut untuk menentukan tebalnya, dan mengetam muka lebar II sampai 1/2 garis perusut.
2.       Melukis bagian – bagian yang akan digergaji .
3.       Memotong halus kelebihan kayu menjadi ukuran 53,7 cm.
4.       Penggergajian
·         Menggergaji belah menggunakan gergaji pembelah dan gergaji punggung.
·         Menggergaji potong sampai batas lukisan.
·         Menggergaji potong miring sampai batas lukisan.


Hasil Kerja
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa untuk mencapai  hasil kerja maksimal perlu kita perhatikan yaitu cara penggunaan alat kerja yang baik, keselamatan kita dalam bekerja, tepat atau tidaknya ukuran, prosedur kerja, waktu lamanya pekerjaan dan hasil akhir pekerjaan.

3.2  Hubungan Balok Tarik Dengan Tiang Kuda – Kuda dan Balok Sokong

Tujuan

Pada akhir pelajaran ini, diharapkan Mahasiswa dapat :
·         Dapat membuat sambungan balok tarik dengan tiang kuda - kuda dan balok sokong
·         Memahami serta dapat menerangkan kontruksi bangunan tersebut

Instruksi Umum

  Kontruksi hubungan kayu semacam ini digunakan pada kontruksi kuda – kuda gantung untuk rangkap atap. Seperti diketahui bahwa tengah panjang balok tarik digantung pada ujung bawah tiang gantung. Pada kuda – kuda bentangnya besar, balok tarik tidak dapat terdiri dari satu balok. Maka dibuat sambungan alur dengan lidah pada ujung balok untuk mencegah tertariknya lepas, diatas sambungan dipasang balok pengunci dengan ukuran kayu sama dengan balok tariknya.  

Perkakas dan Bahan :
-          Gergaji potong / belah                                                 -  Pensil / kraspen
-          Ketam                                                                                 -  Siku – siku dan siku putar
-          Pahat lubang dan tusuk                                               -  Meteran
-          Palu kayu                                                                           -  Kunci pas
-          Perusut                                                                               -  bahan, kayu ukuran 4/6, mur baut
-          Bor listrik                                                                               Ã˜ 6 mm x 10 cm



Langkah – Langkah Kerja
1.       Persiapkan seluruh peralatan dan bahan akan diperlukan
2.       Ketam seluruh kayu, balok ( A ), tiang gantung ( B ), balok pengunci ( C ) dan balok tarik ( D ) hingga rata, halus, halus dan siku
3.       Lukis semua garis – garis yang diperlukan pada kayu dan beri tanda pada kayu yang akan dibuang
4.       Lakukan pekerjaan pada balok tarik ( D ) dengan membuat alur dan purus, kemudian sambungkan potongan ( alur dan purus ) hingga didapat sambungan yang rapat dan baik
5.       Setelah didapat sambungan yang baik pada balok tarik, maka langkah selanjutnya membuat sambungan tarik antara balok pengunci dan balok tarik
6.       Tahap selanjutnya mengerjakan sambungan balok sokong ( A ) dengan balok / tiang gantug  ( B ) sesuai dengan gambar / lukisan yang dibuat
7.       Buat purus pada balok / tiang gantung ( B ) dan lubang pada balok pengunci ( C ) sesuai dengan gambar kerja
8.       Rakit semua bagian – bagian
9.       Buat lubang tembus antara balok tarik ( D ) dan balok pengunci ( C ), kemudian pasang baut M8 kemudian kencangkan dengan menggunakan kunci pas
10.   Periksa hasil yang telah dibuat kepada instruktur dan mintalah tanggapan / saran tentang hasil yang telah dcapai

Hasil Kerja
Dari gambar diatas dapat dilihat untuk hasil maksimal perlu kita perhatikan langkah kerja dengan baik dan benar selain itu mintalah sran perlunya sran dari dosen pembimbing untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dan maksimal. Sambungan balok tarik dengan tiang kuda – kuda dan balok sokong ini sangat bermanfaat bagi kita ( mahasiswa teknik sipil ) untuk mengetahui dengan jalas fungsi dari masing - masing bagian dan sambungan yang dibuat.

3.3 Sambungan Kuzen

Tujuan

Pada akhir pelajaran diharapkan Mahasiswa dapat :
·         Terampil dalam menggunakan perkakas kayu
·         Membuat sambungan kuzen pintu / sambungan tiang atas dan ambang atas
·         Sapat menerangkan prinsip hubungan tiang kuzen dengan ambang atas serta bantuk dan fungsi dan bagian – bagiannya

Instruksi Umum

  Kuzen terdiri dari balok tegak ( tiang kuzen ) dan balok datar ( ambang ). Ukuran kayu yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal tembok, lebak atau besarnya daun pintu. Hubungan tiang kuzen dengan ambang atas dibuat sambungan purus dan lubang. Lebat purus dibuat 1/3 ( h ) dan ambang atas diperpanjang ( 8 ~ 10 ) cm kiri kanan yang dinamakan kuping kuzen. Untuk menguatkan hubungan tiang dan ambang dipergunakan alat sambung paku. Sedangkan untuk menyamarkan retakan yang terjadi antara kuzen dan tembok, maka pada sisi luar tiang kuzen dibuat tali air dengan ukuran ( 0.6 x 0.6 ) cm. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kuzen adalah arah dari bukaan pintu jika kizen yang dibuat merupakan kuzen gandeng ( kuzen pintu dan jendela jadi satu kesatuan )

Peralatan dan Bahan
-          Gergaji potong, belah dan punggung                             -  pahat pukul dan pahat tusuk
-          Pensil / kraspen                                                                      -  palu kayu dan palu besi
-          Siku                                                                                              -  perusut
-          Rol meter                                                                                   -  kayu usuk 5/7 cm, panjang 60 cm
-          Ketam dan ketam sponeng

Langkah – Langkah Kerja
1.       Persiapkan semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan
2.       Ketam kayu pada keempat sisinya dengan rata, lurus, halus dan siku sesuai dengan ukuran yang ditentukan
3.       Potong kayu menjadi 2 bagian yang sama panjang untuk tiang kuzen ( A ) dan untuk ambang ( B )
4.       Melukis tiang kezen ( A ) dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah ada, kemudian beri tanda bagian – bagian yang akan dibuang dengan menggunakan pensil
5.       Lakukan hal yang sama untuk ambang atas ( B )
6.       Mulailah dengan membuat purus tiang kuzen ( A ) dengan menggunaka gergaji atau dengan bantuan alat

     Untuk mencapai hasil yang sesuai yang diinginkan hendaknya kita mengikuti prosedur yang ada dengan baik dan benar. Selain itu perlu ketelitian dalam membuat setiap bagian – bagian dan merakitnya, maka dengan demikian kita akan mencapai hasil yang maksimal dari praktek sambungan kuzen .









3.4 Finishing

Tujuan
·         Memperindah
·         Melindungi benda yang difinishing dari benda cair, cuaca dan sinar
·         Menarik perhatian

Langkah – Langkah Kerja :
1.       Lapisi permukaan kayu dengan wood filler untuk menutup pori – pori kayu, cacat kayu atau celah – celah sambungan kayu dengan menggunakan kuas atau kapi
2.       Amplas permukaan kayu, dan tahap selanjutnya pemberian warna ( wood stain ) dengan menggunakan kain, spons, kuas atau alat semprot ( spray gun ), kelebihan warna dapat dibersihkan dengan menggunakan kain dan pewarnaan dapat dilakukan berulang – ulang untuk mendapatkan terang dan gelapnya warna
3.       Setelah wood stai kering, selanjutnya pelapisan dengan menggunakan sanding sealer bertujuan untuk menutupi pori – pori kayu sehingga membentuk suatu dasar yang padat, keras dan halus
4.       Setelah sanding sealer mengering dapat diamplas menggunakan amplas no 380 ~ 400, pengamplasan dilakukan satu arah atau sejajar serat kayu
5.       Setelah sanding sealer diamplas dapat dilapisi dengan lapisan akhir ( top coat ) yaitu melamin lack, bahan ini menghasilkan permukaan kayu yang mengkilap, keras namun fleksibel dan tidak mudah pecah / retak pada perubahan cuaca / temperatur, tahan terhadap goresan, tahan terhadap udara lembab, tahan terhadap air dan tahan terhadap bahan kimia seperti garam, logam, alkohol, asam sitrat dan lain – lain
6.       Cara melapisi top coat menggunakan spray gun, tekanan udara dari kompresor berkisar antara ( 3 ~ 3.5 ) kg/cm2. Dan jarak nosel spray gun terhadap permukaan kayu berisar antara ( 15 ~ 20 ) cm.












BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1   Kesimpulan

  Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan bahwa praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin  berwirausaha.

   pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi mebel/furniture, lemari, kursi, meja, perancah dll.



4.2   Saran
  Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat di lab kayu sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis berharap nantinya alat/ perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran praktek kerja kayu dan mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya.




Sumber: http://darmayamade.blogspot.com/2012/01/laporan-kayu.html

No comments:

Post a Comment