Monday, February 7, 2011

cepalophoda



CUMI CUMI


STRUKTUR TUBUH DAN PERAN
  • Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada tubuhnya, meskipun salah kaprah disebut dengan ikan.
  • Mereka mempunyai kemampuan untuk bergerak lincah karena adanya sistem yang sangat menarik yaitu air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
  • Pada kedua sisi kepala hewan ini terdapat lubang yang menyerupai kantung.
  • Air disedot masuk melalui lubang ini menuju suatu rongga berbentuk tabung di dalam tubuhnya.
  • Kemudian ia menyemprotkan air tersebut keluar dari pipa sempit tepat di bawah kepalanya dengan tekanan tinggi, sehingga dengannya ia mampu bergerak cepat ke arah yang berlawanan akibat gaya reaksi.
  • Ketika menyemburkan air keluar, otot-otot jenis melingkar menegang dengan cara memanjang. Namun, karena mempunyai kecenderungan mempertahankan volumenya, lebarnya meningkat, yang biasanya akan memanjangkan tubuhnya.
  • Sementara itu, otot-otot bujur yang meregang mencegah pemanjangan .
  • Otot-otot jari-jari tetap meregang selama kejadian ini yang menyebabkan selubung pelindung menebal.
  • Setelah semburan air yang amat cepat, otot-otot jari-jari mengerut dan menyusutkan panjangnya, yang menyebabkan selubung kembali menipis, dan rongga selubung terisi air kembali.
  • Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat cepat karena pengerutan otot yang cepat ini.
  • Ketika kecepatannya saja tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan tinta pekat dan berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya.
  • Tinta ini mengejutkan pemangsa beberapa detik, yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk melarikan diri. Ikan-ikan yang tak diketahuinya di belakang gumpalan tinta tersebut segera menghindari wilayah ini.
  • Di bawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung pewarna lentur yang disebut kromatofora.
  • Dengan menggunakan lapisan ini, cumi-cumi dapat mengubah penampakan warna kulitnya, yang tidak hanya membantu dalam penyamaran akan tetapi juga sebagai sarana komunikasi.
  • Misalnya, seekor cumi-cumi jantan menunjukkan warna yang berbeda ketika kawin dengan warna yang digunakan ketika berkelahi dengan seekor penantang.

  • Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang disebut mantel
Sistem pertahanan dan gaya berenang reaksi pada cumi-cumi juga berguna bagi mereka selama berburu. Mereka dapat menyerang dan mengejar mangsanya dengan kecepatan tinggi. Sistem saraf yang begitu rumit mengatur pengerutan dan pengenduran yang dibutuhkan untuk gaya renang reaksinya. Oleh karenanya, sistem pernapasan mereka juga sempurna, yang menghasilkan metabolisme tubuh yang tinggi yang diperlukan untuk semburan air berkecepatan tingginya.
  • Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya.
  • Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak di bawah lengan-lengannya.
  • Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya.
  • Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah dirancang dengan tepat.
  • Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya.
  • Cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan baik melubangi kulit cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan lidah.
  • Bentuk mata cumi-cumi sangat rumit. Cumi-cumi dapat memusatkan pupil dengan membawa lensa mendekati retina.
  • Ia juga bisa menyesuaikan volume cahaya yang dimasukkan ke dalam matanya dengan menutup atau membuka lidah kecil di samping matanya.


  • Saat cumi-cumi jantan bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya berwarna kebiruan.
  • Jika jantan lain datang mendekat pada waktu ini, ia menampakkan warna kemerahan pada separuh tubuhnya yang terlihat oleh jantan yang datang itu.
  • Merah adalah warna peringatan yang digunakan saat menantang atau melakukan serangan.
Lapisan tipis kulit yang menutupi lengan dan tubuh makin membantu sistem berenang reaksi pada cumi-cumi. Cumi-cumi mengapung dalam air dengan cara melambai-lambaikan selaput berbentuk menyerupai tirai ini. lengannya, di pihak lain, berguna menyeimbangkan tubuh selama mengambang. Lengan-lengan juga berguna mengerem untuk menghentikan laju.
Cumi-cumi memiliki lapisan urat otot (tendon) yang disebut jubah, sebagai pengganti otot bujur yang terdapat pada gurita. Jubah ini terdiri atas dua lapisan yang menutupi bagian dalam dan luar tubuhnya, seperti halnya otot-otot bujur. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat otot-otot melingkar. Otot-otot jari-jari terletak di antara keduanya, dalam arah tegak lurus.
STRUKTUR ANATOMI CUMI CUMI

  • Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir.
  • Mulut : tempat masuknya makanan.
  • Mata : sebaga alat penglihatan
  • Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
  • Anus : mengeluarkan sisa metabolisme.
  • Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu.
  • Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan lambung.
  • Insang : sebagai organ pernapasan.
  • Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
  • Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
  • Ovarium : penghasil sel telur.Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus.
  • Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta. Tinta akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / beretemu pemangsa/predator.
Manfaat bagi kehidupan manusia Cumi-cumi merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi.

KARAKTER CIRI CUMI
  • Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada tubuhnya. Mampu bergerak lihai.
  • Kakinya terletak di kepala disebut dengan tentakel.panjang tentakel dapat mencapai 1,5 panjang tubuh.
  • Tempat hidup di air laut.
  • Tubuh terdiri atas kepala, badan dan leher. Kepala dilengkapi dengan sepasang mata dan tentakel.
  • Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
  • Memiliki delapan tangan,dan dua tentakel pengisap dan tubuh relatif langsing.
 sumber:http://okaok.multiply.com/journal?&page_start=40

ANELIDAE



Annelida berasal dari kata Annulus = cincin kecil.Artinya tubuh menyerupai cincin kecil atau ruas. Cacing ini paling maju dibandingkan kelompok Platyhekminthes ataupun Nemathelminthes , Karena dilihat dari lapisan embryonalnya sewaktu terbentuknya individu Anelida tergolong dalam Triploblastik Coelomata (Triploblastik berongga).
Cacing gelang merupakan kelompok yang paling sederhana dari hewan yang sama yang mempunyai tipe triploblastik Coelomata misalnya Mollusca , Arthropoda , Echinodermata maupun Chordata.

Ciri-ciri umum Annelida:
  • Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali.
  • Alat eksresi disebut nephridium.
  • Alat pencernaan makanan sempurna mulai dari mulut, saluran pencernaan dan anus.
  • Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
  • Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup.
  • Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
  • Tempat hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit (merugikan karena menempel pada inangnya).
  • Simetri tubuhnya Bilateral simetris karena sudah ada punggus di dorsal dan Sisi Perut ( ventral)
  • Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
  • Metameri merupakan bentuk segmen segmen yang antara segmen itu memiliki organ organ yang sama
  • Organ organ yang dimiliki pada setiap segmennya sama itu antara lain alat ekskresie (nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah , Sistem pencernaan Þ lengkap/sempuna
  • Sistem peredaran darah Þ tertutup
  • Klasifikasi Anellida ini didasarkan atas Seta / rambut / parapodium yang ada di permukaan tubuhnya
ANELLIDA TERBAGI MENJADI 3 KELASBerdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu
  1. POLYCHAETA
  • Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut.
  • Tubuh memanjang dan mempunyai segmen.
  • Setiap segmen mempunyai parapodia dan setiap parapodia memiliki setae, kecuali pada segmen terakhir.
  • Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut Þ (poly = banyak, chaeta = rambut/bulu).
  • Contoh cacing tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku.
2. OLIGOCHAETA
  • Habitatnya di tanah,
  • memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu).
  • Mempunyai organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
  • Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya.
  • Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah
  • Contoh lain Þ Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera
  • Contoh cacing tersebutadalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah).
  • CACING TANAH

    Spesies cacing tanah Lumbricus terrestris, L. adalah jenis cacing yang tergolong dalam kelompok Phyllum Anellida , Kelas Oligochaeta , family Lumbricidae. cacing sejenis yang tergolong dalam kelompok yang sama adalah Pheretima asiatica dari family Megascolecidae,

    STRUKTUR TUBUH
  • Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang jumlah dan lebarnya berbeda menurut spesies.
  • Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina pada bagian ventral atau ventro lateral.
  • Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu) pada umur 2,5 bulan.
  • Klitelum terkait dengan produksi kokon.
  • Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke posterior.
  • Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut spesies.
  • Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari pasangan dan saling menukar sperma yang akan membuahi sel telur.
  • Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin betina.
  • Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan mengeluarkan lendir yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak maju cacing.
  • Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.
  • Kokon yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14 - 21 hari. Jumlah telur dalam kokon beragam, biasanya lebih dari 10 butir.
  • Tergantung spesies, cacing dewasa mampu menghasilkan lebih dari 2 kokon setiap 5 - 10 hari.
  • Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa dalam kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan 100.000
3. HIRUDINAE
  • Tidak memiliki rambut atau parapodia / setae
  • Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat,
  • memiliki alat penghisap pada bagian anterior dan posterior.
  • Pada hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka lubang genetalia betina.
  • Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus.
  • Anus terletak pada bagian dorsal.
  • Peredaran darah tertutup
  • Pernafasan berlangsung melalui kulit.
  • Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada setiap segmen.
  • Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang mnghasilkan sekret yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah penggumpalan darah) dinarnakan Hirudin..
sumber:http://okaok.multiply.com/journal?&page_start=40

Metagenesis Lumut dan Paku



BEDA METAGENESIS PAKU DAN LUMUT



Setelah diamati metagenesis lumut dan paku diatas dapat kita simpulkan bahwa
1. Gametofit paku umurnya lebih pendek dibanding sporofitnya karena yang terlihat di alam tumbuhan pakunya bukan Prothaliumnya , sedang pada lumut sebaliknya yang dialam tumbuhan lumutnya maka gametofitnya lebih lama / dominan hidupnya dibanding sporogonium

2. Tumbuhan paku ada di bawah skema berarti kromosomnya diploid karena yang dibawah selalu berasal dari zygot hasil pertemuan dua sel kelamin , sebaliknya lumut haploid karena ada diatas skema yang terbentuknya hasil dari perkembangan spora. dan spora itu dibentuknya secara miosis ( pembelahan reduksi)

Berikut juga kami tampilkan morfologi tanaman paku dan lumut



berikut letak spora pada tumbuhan paku
Untuk perbedaan ciri yang lain dari keduanya yaitu

  1. Pada lumut akarnya masih rhizoid , sedang pada tumbuhan paku akarnya serabut
  2. Pada lumut tubuhnya belum terdapat berkas pengangkut xilem dan floem , sedangkan di paku sudah mempunyai xilem dan floem sehingga lumut tergolong Non tracheophyta sedang pada tumbuhan paku tergolong Tracheophyta
  3. pada lumut daun tidak dijumpai spora sedang dipaku terlihat ada sporanya ( sporofil) , pada daun paku ketika masih muda menggulung
  4. alat pengatur keluarnya spora di lumut berupa gigi peristome sedangkan di paku berupa anullus

Blog EntryBRYOPHYTASep 1, '10 5:06 AM
for everyone
Tumbuhan ini secara evolusi paling sederhana dibanding paku dan tumbuhan biji . karena masih Non Tracheophyta belum punya jaringan pengangkut Xilem dan Floem , transportasi masih secara sederhana secara difusi dan osmosis/difus antar sel pada organnya nya
Tumbuhan lumut ini hidup kosmopolitan dimana saja bisa sehinga bisa sebagai pioner kehidupan mengingat kesederhanaan struktur tubuhnya , artinya dengan kondisi seadanya asal ada matahari dalam kondisi lembab , hanya ada bahan anorganikpun hiduplah dia . OK
Sangatlah Jelas karena ia sebagai perintis ia dipastikan sebagai kehidupan Autotrop artiya mampu menyediakan bahan organik sendiri sengan melakukan fotosintesis , maka semua lumut pasti berklorofil sehingga berwarna hijau.


Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.).

KARAKTER YANG DIPUNYAI Dapat disimpulkan
  1. Tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita/ akar , batang , daun jelas ). alasannya2. Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada,
  2. Tumbuhan lumut melekatkan ke substrat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu/semacam akar)
  3. Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof artinya bisa membuat bahan organik dari bahan anorganik dengan melakukan fotosintesis
  4. Lumut tumbuh di berbagai tempat (kosmopolitan) dapat dijumpai di mana mana
  5. habitat didaratan yang lembab atau hidup pada daun-daun sebagai epifil .
  6. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifil maka hutan demikian disebut hutan lumut.
  7. Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem). sehingga di golongkan dalam kelompok Tumbuhan Non Tracheophyta ( Tak berpembuluh)
  8. Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu: a. Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermtozoid b. Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum Berdasarkan letak gametangia (anteridium dan arkegonium ini lumut dikelompokkan A. Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu Monoesius : Lumut daun/Musci B. Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius) : Lumut hati/hepaticae
  9. Mempunyai cara hidup yang berupa pergiliran keturanan disebut Metagenesis
  10. Fase Gemetofit tumbuhan lumut umurnya lebih lama di alam karena berupa tumbuhan lumut sedang Sporofitnya lebih pendek karena setelah tua sporogonium sporanya habis mati
Metagenesis adalah Pergiliran keturunan secara Vegetatif dengan yang Generatif bergantian
Pergiliran keturunan menghasilkan Organ kelamin disebut Gametofit (Tumb. Lumut)
Pergiliran keturunan yang menghasilkan spora disebut fase Sporofit ( Sporogonium)
Artinya di tubuh Tumuhan lumut pada semua organ daun dan batangnnya tidak ada spora
Spora baru kita temukan di Sporogonium ( bangunan gelembung berisi spora) yang menempel di tumbuhan lumut
Metagenesisnya berurutan dari : Spora - Protonema - Tumbuhan Lumut - menghasilkan Anteridium dan Arkegonium - Anteridium menghasilkan sperma dan Oogonium menghasilkan ovum - Segera spermatozoid menemui ovum di arkegonium membentuk Zygot Geraknya secara kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur - Zygot di arkegonium akan tumbuh menjulang membentuk tangkai yang kemudian menggembung membentuk Sporogonium .


Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :
- Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)
- Apofisis (ujung seta yang melebar)
- Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
Berikut kami berikan sistem /skema Metagenegesis secara sederhana agar lebih jelas gambar saya bandingkan dengan tumbuhan Paku


KlASIFIKASI LUMUT MELIPUTI

1. Kelas HEPATICAE (lumut hati) :
Marchantia polymorpha >> bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk pengobatan hepatitis.




2. Kelas MUSCI (lumut daun) :
- Sphagnum fimbriatum
- Sphagnum acutilfolium
- Sphagnum squarrosum
- Sphagnum ruppinense


Semuanya dinamakan lumut gambut dan sering disterilkan dan digunakan orang sebagai pengganti kapas.
Agar lebih jelas lagi ini kami sertakan fisik tumbuhan yang ada dialam yang bisa dibandingkan dengan sekematiknya metagenesis yang ada pada keterangan diatas
 sumber:http://okaok.multiply.com/journal?&page_start=40

tumbuhan paku peralihan



Metagenesis- Daur hidup paku

Tumbuhan paku atau dikenal dengan (Pterydophyta) adalah kelompok kingdom Plantae yang secara evolusi lebih maju dibandingkan Bryophyta (Lumut) karena sudah mempunyai jaringan pengangkut Xilem dan Floem (Tracheophyta) , selain akarnya sudah jelas dan membentuk sistem perakaran serabut.

Secara keseluruhan Paku dan Lumut mempunyai persamaan adanya metagenesis , yaitu adanya peristiwa pergiliran keturunan dari fase sexual ke fase asexual ke fase sexual lagi sehingga membentuk daur/cyclus.

Karakter khas pada Pteridophyta ( tumbuhan paku)


  • Tumbuhan paku dewasa yang dijumpai di alam merupakan fase sporofit yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan seksual.
  • Spora yang jatuh ditempat lembab akan tumbuh menjadi protalium atau prothallus yang merupakan fase gametofit yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau
  • Fase gametofitnya lebih pendek daripada fase sporofitnya.


Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase
  1. Fase Gametofit
  2. Fase Sporofit.

  • Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora.
  • Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium),
PROTHALLIUM
  • Prothallium berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati,
  • tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya)
  • tidak berbatang, tidak berdaun.
  • Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab.
  • Dari prothallium TUMBUH anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur).
  • Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
TUMBUHAN PAKU
  • Berupa tumbuhan yang dewasa yang berakar , berbatang dan berdaun
  • Daun yang muda menggulung
  • Daunnya ada yang berukaran besar (makrofil) maupun kecil ( mikrofil ) dan ditemukan pula dau sporofil ( daun penghasil spora) dan Tropofil( daun untuk fotosintesis yang sering pula disebut daun steril
  • Daun sporofil dibagian permukaan bawahnya terdapat sporogonium penghasil spora sehingga permukaan daun bagian bawahnya tidak rata
  • Karena serig dijumpai dialam tentu ia lebih lama hidupnya maka pada paku Fase sporofit lebih dominan / lebih lama hidupnya dibandingkan dengan fase gametofitnya yang berupa fase gametofit

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tumbuhan paku homospora
2. Tumbuhan paku heterospora
3.
Tumbuhan paku peralihan

1.Tumbuhan paku homospora
Contoh: Lycopodium clavatum ( Paku kawat ) dan Suplir (adiantum cuneatum)



2. Tumbuhan paku Heterospor
Contoh : Marsilea crenata ( paku semanggi ) dan Selaginella ( Paku rane )


3. Tumbuhan paku peralihan
Contoh : Paku ekor kuda(Equisetum debile)
sumber:http://okaok.multiply.com/journal?&page_start=40

Spesies Jamur



nama nama jamur:


ZYGOMYCOTINA
1
Rhizopus oryzae
membuat tempe
2
Mucor mucedo
Di kotoran ternak
3
Rhizopus nigricans
asam fumarat, pemasak buah
4
Rhizopus nodusus
Menghasilkan asam laktat
5
Plasmopora viticola
Parasit pada anggur

ASCOMYCOTINA
1
Saccaharomyces cerevisiae
membuat bir /wine
2
Saccaharomyces ovale
membuat tape
3
Saccaharomyces sake
membuat sake
4
Penicillium notatum
antibiotik pinisilin
5
Penicillium chryzogenum
antibiotik pinisilin
7
Penicillium camemberti
mengharumkan keju
8
Penicillium roquerforti
mengharumkan keju
9
Aspergillus flavus
beracun (alfatoksin)
10
Aspergillus fumigatus
parasit paru-paru burung
11
Aspergillus oryzae
membuat tape
12
Aspergillus wentii
membuat kecap
13
Aspergillus nidulans
Automikosis/di telinga
14
Laboulbenia
parasit pada serangga
15
Claviseps purpurea
bahan obat-obatan
16
Reosellina arcuata
hidup di potongan akar
17
Nectria cinabarina
parasit pada kayu manis
18
Neurospora sitophila
membuat oncom
BASIDIOMICOTINA
1
Puccinia graminis
parasit rumput-rumputan
2
Ustilago vireus
parasit pada padi
3
Ustilago maydis
parasit pada jagung
4
Volvariella volvacea
jamur merang. enak dimakan
5
Auricularia polytrica
jamur kuping, enak dimakan
6
Amanita phalloides
racun falin merusak darah
7
Ustilago compestris
jamur kaleng
8
Amanita muscaria
racun muskarin, bunuh lalat
9
Pleurotes
jamur tiram enak dimakan
10
Exobasidium vexans
parasit pada tanaman teh
11
Corticium salmonella
jamur upas, parasit karet
DEUTEROMICOTINA
1
Helminthosprium oryzae
parasit pada padi
2
Sclerotium rolfsii
parasit pada bawang merah
3
Monila sitophila
jamur oncom, dimakan
4
Tinea versicolor
Penyakit panu
5
Epidermophyton floocossum
parasit pada jari kaki
6
Verticillium
penyebab layu pada bibit
7
Curvularia
parasit pada rerumputan
LICHENES (LUMUT KERAK)
1
Krustos( seperti kerak)
Physcia
2
Folios (seperti daun)
Umbillicaria, Parmelia
3
Fruktikos (menggantung)
Usnea longissima
OOMICOTINA
1
Phytium
penyakit rebah semai.
2
Phythophthora infestan
parasit tanamankentang
3
Phythophthora faberi
Parasit tanaman karet
4
Phythophthora nicotiana
Parasit tembakau
5
Phythophthorapalmifora
Parasit pada kelapa
6
Saprolegnia
parasit pada ikan
7
Albugo
parasit tanamanbudidaya
8
Pneumonia carinii
penyakit pneumonia
9
Candida sp
keputihan dan sariawan






.sumber:http://okaok.multiply.com/journal?&page_start=40