Monday, May 9, 2011

HIDROSFER


STANDART KOMPETENSI : Menganalisis unsur – unsur geosfer
KOMPETENSI DASAR : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
A. UNSUR UTAMA SIKLUS HIDROLOGI
Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudra,laut, danau, sungai, air tanah, rawa dan uap air yang terdapat di atmosfer.
Ada beberapa cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari tentang air yaitu :
a. Oceanografi : mempelajari tentang air laut
b. Glasialoogi : mempelajari tentang es,gletser dan hal – hal lain yang berkaitan dg es.
c. Hidrologi : mempelajari air di permukaan bumi maupun di bawah tanah.
d. Limnologi : mempelajari air danau.
e. Potamologi : mempelajari air yang mengalir di permukaan.
f. Geohidrologi : mempelajari keberadaan,persebaran dan gerakan air dibawah tanah.
g. Hidrometeorologi : mempelajari tentang hubungan unsur – unsur meteorologi dan siklus hidrologi.
Air dibumi mempunyai jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi/ siklus air.
Siklus air ada 3 macam yaitu :
1. Siklus kecil / pendek : air laut menguap membentuk awan kemudian mengalami kondensasi ,karena beratnya yang besar maka jatuhlah sebagai hujan diatas permukaan air laut.
2. Siklus sedang : air laut menguap membentuk awan kemudian awan terbawa angin ke daratan, mengalami kondensasi karena beratnya yang besar maka jatuhlah sebagai hujan, lalu masuk ke sungai,selokan sebagian masuk ke tanah dan akhirnya ke laut.
3. Siklus besar / panjang : air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal – kristal es di atas laut, terbawa angin ke daratan( pegunungan tinggi ), kemudian jatuh sebagai salju membentuk gletser masuk ke sebagian besar ke tanah, sungai, selokan dan akhirnya ke laut.
Proses – proses yang terjadi berkaitan dengan siklus air antara lain :
1. Evaporasi : penguapan dari muka air laut
2. Transpirasi : penguapan dari muka daun
3. Kondensasi : pendinginan/titik – titik air
4. Presipitasi : hujan ( air / salju )
5. Run off : air mengalir di permukaan tanah
6. Infiltrasi : air meresap ke dalam tanah
7. Perkolasi : gerakan air tanah secara horizontal
8. Kristalisasi : pembentukan es / salju
9. Sublimasi : perubahan es menjadi uap air
B. IDENTIFIKASI BERBAGAI JENIS PERAIR AN
1. Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara ke laut, danau atau sungai lain yang lebih besar.
Jenis – jenis sungai antara lain :
a. Berdasarkan struktur batuan
· Sungai anteseden : sungai yang pola alirannya tetap walaupun terjadi pengangkatan secara perlahan – lahan.
Contoh : Sungai Oyo mengikis Plato Wonosari ( Yogyakarta )
· Sungai epigenesa : sungai yang secara terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga dapat mencapai batuan induknya.
Contoh : Sungai Kolorado di Amerika Serikat
b. Berdasarkan sumber airnya
· Sungai hujan : sungai yang airnya berasal dari air hujan
· Sungai gletser : sungai yang airnya berasal dari es yang mencair
· Sungai campuran : sungai yang airnya berasal dari campuran air hujan dan es yang mencair.
c. Berdasarkan arah alirannya
· Sungai Konsekuen : sungai yang mengalirnya sesuai dengan kemiringan batuan yang dilaluinya.
· Sungai Subsekuen : sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai konsekuen dan bermuara ke sungai konsekuen.
· Sungai Obsekuen : sungai yang mengalirnya berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan dan merupakan anak sungai subsekuen.
· Sungai Resekuen : sungai yang alirannya searah dengan sungai konsekuen dan merupakan anak sungai subsekuen.
· Sungai Insekuen : sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat dengan lapisan batuan yang dilaluinya.
R
S S
O K
d. Berdasarkan keadaan aliran airnya
· Sungai periodik : sungai yang alirannya tidak tetap sepanjang tahun ( jika musim hujan airnya banyak tapi musim kemarau airnya sedikit ).
Contoh : sungai di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara
· Sungai episodic/permanen ; sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun.
Contoh : sungai di Sumatra, Kalimantan dan Papua
e. Berdasarkan pola alirannya
· Pola radial sentrifugal:sungai yang pola alirannya meninggalkan pusat(gunung).
· Pola radial sentripetal : sungai yang pola alirannya menuju ke pusat(cekungan).
· Pola dendritis : sungai yang pola alirannya tidak teratur, seperti pohon membentuk cabang dan ranting, terdapat di daerah plato,dataran dan pantai.
· Pola trellis : sungai yang pola alirannya menyerupai sirip, terdapat di daerah pegunungan lipatan.
· Pola rektanguler : sungai yang pola alirannya membentuk sudut siku – siku, terdapat di daerah pegunungan patahan.
· Pola anular : sungai yang pola alirannya semula merupakan pola radial sentrifugal dan muncul segabai sungai subsekuen,resekuen dan obsekuen, terdapat di daerah dome stadium muda.
Proses perkembangan sungai
Perkembangan suatu lembah sungai menunjukkan umur dari sungai tersebut. Umur merupakan umur relative berdasarkan ketampakan bentuk lembah tersebut yang terjadi dalam beberapa tingkat ( stadium ).
Pada stadium muda pembentukan lembah mulai terjadi dengan tanda – tanda :
· Penampang melintang dari lembah berbentuk huruf V,sebab erosinya vertical.
· Memiliki daya angkut aliran air yang terbesar.
· Lebar bagian bawah lembah sama dengan lebar saluran sungai
· Dasar lembah masih belum merata.
Pada stadium dewasa lembah sungai akan mempunyai cirri – cirri :
· Erosi yang berperan penting adalah erosi lateral,vertical sudah tidak terjadi
· Sudah mengalami pendataran dasar sungai
· Lembah sungai berbentuk huruf U melebar
· Pada dasar lembah terdapat dataran banjir/flood plain dan terdapat meander.
· Sudah tidak terdapat erosi dasar sungai karena dasar lembah sudah merata.
Pada stadium tua sungai mempunyai cirri – cirri antara lain :
· Erosi yang berperan adalah erosi lateral dan lembah sungai berbentuk huruf U.
· Terbentuk dataran banjir
Meander adalah aliran sungai yang berkelak kelok secara teratatur dengan arah pembelokan kurang lebih 180o. Erosi lateral menyebabkan lembah bertambah lebar dan membentuk kelokan. Meander terdapat di bagian tengah dan hilir aliran sungai. Proses pengendapan menghasilkan berbagai bentukan yang terletak di muara sungai disebut dengan delta.Delta adalah endapan material tanah pasir,lumpur dan kerikil yang dibawa oleh aliran sungai.
Syarat terbentuknya delta antara lain :
a. Ada sungai yang menuju ke laut atau danau
b. Tidak ada gerakan tektonik yang menyebabkan penurunan dasar laut
c. Laut sebagai muara dari sungai relatif dangkal
d. Gelombang dan arus laut kecil
e. Material yang diangkut cukup besar
f. Lemahnya arus pasang surut
2. Danau
Danau adalah cekungan – cekungan yang ada dipermukaan bumi terjadi karena tektonik,vulkanik ataupun proses lain yang lama kelamaan terisi air.
Jenis - jenis danau :
a. Danau Tektonik : danau yang terbentuk oleh proses – proses tektonik seperti patahan,lipatan dan gerakan kulit bumi sehingga terjadi penurunan.
Contoh : Danau Toba,Singkarak,Kerinci,Poso dan Towuti
b. Danau Vulkanik : danau yang terjadi dari kawah atau kepundan gunung api yang masih aktif ataupun yang sudah mati kemudian terisi air.
Contoh : Danau Kelud,Danau Telaga di Peg. Dieng
c. Danau Karst : danau yang terjadi karena adanya pelarutan batuan kapur oleh air sehingga membentuk cekungan.Bila cekungan terisi air maka danaunya disebut dolina,dolina yang lebih besar dan luas dinamakan uvala,sedangkan yang lebih luas dari uvala disebut polje.
Contoh : danau di Peg. Seribu ( Yogyakarta )
d. Danau Erosi : danau yang terbentuk karena adanya erosi atau pendalaman dasar lembah oleh gletser ( massa es yang besar ). Pada musim panas / musim gugur,gletser yang mencair mengisi cekungan sehingga membentuk danau.
Contoh : Danau Great ( The Great Lake ) di Amerika Utara dan Danau Finger di New York.
e. Danau Tapal Kuda ( Oxbow Lake ) : danau yang terbentuk adanya sedimen pada meander sungai saat aliran sungai menurun sehingga menyebabkan terpisah dengan aliran sungai baru.
f. Danau bendungan alami : danau yang terjadi adanya longsoran dari tebing sehingga menutupi aliran sungai. Contoh : Danau Pengilon di Dieng,Telaga Sarangan di perbatasan Jateng & Jatim.
g. Danau buatan / waduk : danau yang dibuat dengan tujuan tertentu seperti irigasi,pembangkit listrik,transportasi, perikanan dan lain - lain.
Contoh : Waduk Jatiluhur,Waduk Panglima Jendral Sudirman,Gajah Mungkur dsb.
3. Rawa
Rawa adalah daerah yang selalu tergenang air karena letaknya lebih rendah dan mempunyai kadar air yang relatif tinggi. Rawa biasanya ditumbuhi oleh tumbuh – tumbuhan yang batangnya lunak dan rumput – rumputan.
Ada dua jenis rawa yaitu rawa di daerah pedalaman yang terisi air tawar dan rawa yang disebabkan oleh pasang surut dan pasang naik air laut. Rawa – rawa di Indonesia terdapat di Pantai Sumatra bagian timur dan Kalimantan bagian selatan.
4. Air Tanah
Ait tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan di dalam tanah. Air tanah berasal dari air hujan, yang meresap ke dalam pori – pori tanah atau batuan dan menempati lapisan batuan yang lolos air ( permeabel ). Batas antara air tanah dangkal dengan air tanah dalam merupakan batuan yang kedap air ( impermeabel ).
Berdasarkan posisi akuifernya, air tnah dibedakan menjadi air tanah dangkal( air tanah freatik ) dan air tanah dalam( air tanah artesis ).
* Air tanah dalam berada di antara dua lapisan yang kkedap air. Jadi seolah – olah air tanah ini ditekan oleh kedua lapisan kedap tersebut,akibatnya adanya daya tekan, air memancar keluar menuju ke permukaan melalui patahan / retakan batuan secara alami ( air tanah artesis ). Bila tanah digali / dibor ke dalam sampai air tanah dalam, maka air akan memancar melalui lubang sumur disebut sumur artesis.
* Air tanah dangkal terdapat di atas lapisan batuan yang kedap air.Untuk mngetahui kedalaman air tanah dapat dilihat dari permukaan air sumur.
Faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman airn tanah antara lain :
a. Jumlah curah hujan
b. Intensitas curah hujan
c. Pori – pori batuan ( porositas )
d. Kemiringan lapisan batuan
e. Kekedapan batuan terhadap air ( permeabilitas tanah )
Gambar : Bagan Air tanah
C. PERAIRAN LAUT
Laut adalah air yang berada di permukaan bumi yang menghubungkan antarpulau dan antarbenua. Volume air laut meliputi 97,2% dari seluruh volume air di permukaan bumi, dan dilihat dari luasnya meliputi 71% dari luas permukaan bumi.
Klasifikasi laut
a. Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan sebagai berikut :
1. Laut litoral : bagian cekungan lautan yang terletak di antara daerah pasang dan surut.
2. Laut neritis : daerah laut yang kedalamannya < style=""> m.
3. Laut batial : laut yang kedalamannya antara 200 - 2000 m.
4. Laut abisal : laut yang kedalamannya > 2000 m.
Keterangan :
A. Litoral
A B. Neritis
B C. Batial
D. Abisal
C
D
b. Berdasarkan letaknya laut dibedakan sebagai berikut :
1. Laut tepi : laut yang terletak di tepi benua dan dipisahkan dari samudra yang luas oleh gugusan pulau. Contoh Laut Cina Selatan dan Laut Jepang.
2. Laut pedalaman : laut yang terletak di tengah benua. Contoh : Laut Kaspia, Laut Hitam dan Laut Baltik.
3. Laut tengah : laut yang terletak di antara dua benua atau memisahkan dua benua. Contoh : Laut Tengah.
c. Berdasarkan cara terjadinya laut dibedakan sebagai berikut :
1. Laut transgresi : laut yang terjadi karena naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh pencairan es atau glacial. Contoh : Laut Jawa
2. Laut ingresi : laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut oleh tenaga tektonik.Contoh : Laut Tengah, Laut Karibia dan Laut Banda.
3. Laut regresi : laut yang menyempit terjadi karena permukaan air laut turun pada awal zaman es.
Morfologi Laut
Permukaan dasar laut bentuk reliefnya tidak datar. Berikut ini uraian mengenai morfologi dasar laut.
1. Paparan benua ( continental shelf ) yaitu dasar laut yang landai terhampar di tepi benua dengan kedalaman rata – rata 200 m. Paparan terbentuk melalui gabungan proses erosi marin dan sedimentasi yang disebabkan oleh gelombang laut. Contoh Paparan Sunda ditepi Benua Asia dan Paparan Sahul ditepi Benua Australia.
2. The Deep adalah dasar laut yang menjorok ke bawah sehingga letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya. Kedalaman the deep ,encapai ribuan meter. Berdasarkan bentuknya, the deep ada dua macam yaitu :
a. Basin ( lubuk laut ) adalah dasar laut yang berbentuk cekungan / berbentuk huruf U.Contoh : Basin Sulu, Basin Sulawesi dan Basin Banda.
b. Palung laut ( trog ) adalah dasar laut yang terdalam, tebingnya terjal dan sempit / berbentuk huruf V. Contoh : Palung Mindanau di Philipina dan palung disebelah barat Pulau Sumatra, Palung Laut Jepang.
3. Gunung laut adalah gunung yang muncul dari dasar laut. Contoh Gunung Krakatau di Selat Sunda.
4. Punggung laut/ambang laut/ridge adalah deretan pegunungan dasar laut yang puncaknya tidak mencapai permukaan laut. Contoh Ambang Sulawesi yang berada di antara cekungan Sulawesi dan Samudra Pasifik, Pegunungan di Samudra Hindia disebelah selatan Pulau Jawa memanjang kea rah timur samapai di Nusa Tenggara Timur.
5. Atol adalah terumbu karang yang sebagian terendam air laut yang membentuk lingkaran dengan pulau – pulau rendah di sekeliling laguna besar yang berbetuk gelang.
GERAKAN AIR LAUT
Gerakan air laut meliputi arus laut, gelombang laut dan pasang surut air laut.
Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Gerakan air laut dapat disamakan dengan aliran air sungai tapi aliran arus laut lebih lebar. Arus laut dapat dibedakan berdasarkan letak,suhu dan cara terjadinya.
a. Arus berdasarkan letak ada dua macam :
1. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.
2. Arus baawah adalah arus laut yang bergerak di bawah permukaan air laut
b. Arus berdasarkan suhunya :
1. Arus panas adalah bila suhu arus laut lebih panas daripada daerah sekitarnya.
2. Arus dingin adalah bila suhu arus laut lebih dingin daripada daerah sekitarnya.
c. Arus berdasarkan terjadinya :
1. Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut
2. Arus karena angin
3. Arus karena pengaruh daratan
4. Arus karaena pasang surut
Geolmbang adalah alunan permukaan air yang umumnya ditimbulkan oleh tiupan angin diatas laut.
Tinggi rendahnya gelombang sangat tergantung pada kekuatan gaya geser angin yang menggerakannya. Angin badai atau topan dapat menimbulkan gelombang tsunami.
Salinitas atau kadar garam adalah banyaknya garam yang terdapat dalam satu liter air laut . Garam di laut berasal dari hasil – hasil pelapukan di daratan. Hampir di setiap tempat laut mempunyai kadar garam antara 33% hingga 37%,sedangkan rata- rata slinitasnya adalah 35%. Perubahan kadar garam di laut tidak besar, hal ini disebabkan oleh proses penguapan bila dibandingkan dengan isi air laut tersebut. Besar kecilnya salinitas air laut ditentukan oleh faktor – faktor :
a. Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser
b. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut
c. Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut
d. Besar kecilnya sungai yang bermuara di tempat tersebut
PANTAI
Pantai adalah bagian dari permukaan bumi yang terdekat dengan perairan laut dan dipengaruhi oleh kondisi cuaca dari laut. Pesisir adalah bagian dari pantai yang tergenang pada waktu pasang dan kering pada waktu air laut surut. Pantai bentuknya bermacam – macam antara lain :
1. Berdasarkan terjadinya, pantai dibedakan sebagai berikut :
a. Pantai Fyord adalah pantai yang memiliki lekuk lekuk menjorok jauh kea rah daratan seperti teluk sempit,tebingnya sangat curam dan lembahnya berbentuk huruf U. Pantai fyord terbentuk pada zaman es, ketika gletser mencair dan menuju ke laut serta mengeruk tanah yang dilewati sehingga terjadilah lembah- lembah berbentuk huruf U dengan sisi lereng yang tinggi dan curam.
b. Pantai Ria adalah pantai yang mirip dengan pantai fyord tapi pada lembahnya yang tidak dalam, tebingya tidak begitu curam dan bagian muara lebih lebar. Terjadinya pantai ini dari lembah biasa yang kemudian terisi oleh air.
c. Pantai Skeren adalah pantai yang mirip dengn fyord tapi lekukannya tidak terlalu masuk ke daratan dan di depan pantai terdapat pulau - pulau kecil berbatu.
d. Pantai Berbukit pasir adalah pantai yang terbentuk daari pasang naik dan pasang surut air laut serta kerasnya tiupan angin laut yang membawa pasir kea rah daratan.
e. Pantai berdanau ( Laguna ) adalah pantai yang mempunyai danau pantai dan terjadi karena naikpada bibir pantai terdapat endapan pasir atau tanah sehingga iar laut sebagian tergenang. Endapan pasir atau tanah yang menghalangi air laut di depan pantai disebut nehrung.
f. Panatai Liman adalah teluk kecil pada muara sungai akibat dasar muara sungai mengalami penurunan sehingga terjadi erosi,misalnya pantai utara Laut Hitam.
g. Pantai estuaria adalah pantai yang mirip dengan pantai liman tapi penurunan tersebut karena pengaruh pasang surut air laut
h. Pantai karang adalah pantai yang di dekat garis pantainya banyak terdapat pulau karang dan tidak dapat dijadikan sbagai pelabuhan.
2. Berdasarkan letaknya terhadap pegunungan
a. Pantai konkordan adalah pantai yang terletak sejajar dengan pegunungan memanjang sepanjang pantai.
b. Pantai diskordan adalah pantai yang melintang terhadap pegunungan yang terdapat ditepi pantai.
c. Pantai netral adalah pantai yang tidak berdekatan dengan pegunungan, tetapi berdekatan dengan dataran rendah, dataran tinggi atau plato.
sumber:http://supriyanigeografi.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment